Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menyambut baik pelaksanaan ‘harubuh manugal’, yang pada tahun 2024 ini kembali dilakukan di Kecamatan Tewah, tepatnya di Kelurahan Tewah.
“Tahun 2023 lalu harubuh manugal dilaksanakan di Desa Upon Batu Kecamatan Tewah, tahun 2024 ini juga di Kecamatan Tewah. Saya harap ke depan harubuh manugal bisa diselenggarakan di kecamatan lain,” ucapnya di Kuala Kurun, Kamis.
Dengan dilaksanakan di berbagai kecamatan lainnya, tutur politisi PAN itu, maka diharap semangat dan filosofi harubuh manugal juga dapat dirasakan dan dilestarikan oleh masyarakat luas.
Menurut dia, harubuh manugal merupakan kebudayaan asli Dayak Kalteng yang harus dilestarikan oleh masyarakat. Sebab ada banyak kearifan yang terkandung di dalam pelaksanaan kegiatan harubuh manugal.
Rayaniatie sendiri mengikuti kegiatan harubuh manugal di Kelurahan Tewah pada Senin (7/10). Dari pantauannya di lapangan, masyarakat juga antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya harap antusias mereka dapat selalu terjaga, dan ditularkan kepada masyarakat lain khususnya kepada generasi muda. Generasi muda itu yang nantinya kita harap akan melestarikan harubuh manugal,” kata Rayaniatie.
Baca juga: Gunung Mas kirim kafilah ikuti FASI XII Kalteng
Harubuh manugal merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dalam melestarikan budaya Dayak bercocok tanam atau berladang tradisional, dan mengangkat kearifan lokal agar selalu lestari serta menjadi pengingat dan pengetahuan bagi generasi di masa mendatang.
Untuk diketahui, harubuh manugal adalah penanaman padi yang dilakukan secara bergotong royong. Tradisi ini populer dilakukan sekitar 1960 hingga 1990-an. Saat itu suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
Harubuh manugal biasanya dilakukan oleh dua orang kepala keluarga dari kampung berbeda. Ciri khas dari tradisi ini adalah bergotong royong atau saling membantu, namun dibalas pada tahun berikutnya oleh kepala keluarga yang mengadakan harubuh manugal pada tahun sebelumnya kepada orang yang membantu.
Harubuh manugal saat ini adalah yang ketiga kali yang dilaksanakan Pemkab Gumas melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sejak 2021, 2023, dan 2024.
Pada 2021 harubuh manugal diangkat dalam Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Gumas, tetapi kegiatan tersebut hanya untuk pencatatan dan pengambilan dokumentasi sebagai salah satu syarat untuk Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kabupaten setempat, yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan harubuh manugal dilaksanakan kedua kalinya di Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, dan ketiga kalinya pada 2024 ini di Kelurahan Tewah.
Baca juga: Pemkab Gumas berupaya gali potensi pangan lokal B2SA melalui lomba
Baca juga: Pembayaran pajak di Gumas bisa non tunai lewat gadget
Baca juga: Personel Polri kawal paslon Bupati-Wabup Gunung Mas