Rudini-Paisal pastikan pengembangan wisata budaya
Sampit (ANTARA) - Wisata budaya bakal mengalami perkembangan signifikan apabila pasangan calon (lpaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Wisata berbasis budaya akan lebih ditonjolkan di bawah kepemimpinan Rudini-Paisal, karena budaya merupakan identitas yang harus kita lestarikan,” kata Juru Bicara Tim Pemenangan Rudini-Paisal, Dadang Siswanto di Sampit, Kamis.
Dalam berbagai kesempatan, paslon termuda pada Pilkada Kotim tahun ini telah beberapa kali menyatakan komitmen untuk memajukan sektor pariwisata di Bumi Habaring Hurung. Hal ini juga tertuang dalam salah satu misi yang mereka usung, yakni pengembangan sektor ekonomi bari khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dadang yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN ini menyebutkan, Kotim memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan, seperti wisata bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner dan lainnya.
Dalam konteks ini sebenarnya Pemkab Kotim telah memiliki peraturan daerah tentang Rencana Induk p
Pembangunan Pariwisata Daerah (Riparda) sampai 2025. Riparda tersebut memuat pemetaan dan cara untuk mengembangkan sektor pariwisata dari sebagai jenis wisata.
Riparda ini tentunya menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Kotim memiliki potensi yang besar, namun hingga saat ini potensi itu dirasa belum berkembang secara optimal. Paslon nomor urut tiga itu pun memberikan atensi khusus terhadap potensi ini, sehingga memasukkannya ke dalam program unggulan.
“Tujuan kami adalah bagaimana untuk mengembangkan dunia pariwisata sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan untuk daerah kita, termasuk dalam peningkatan perekonomian masyarakat kita,” ujarnya.
Baca juga: Berlaku adil, Rudini-Paisal programkan bantuan hari besar setiap agama
Dari banyaknya jenis pariwisata yang bisa dikembangkan di Kotim, pihaknya ingin lebih menonjolkan wisata budaya. Sebab, budaya merupakan identitas masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. dan harus dilestarikan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang memudahkan budaya luar masuk ke Indonesia atau Kotim khususnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa budaya asli daerah sendiri bakal tergerus oleh budaya luar atau munculnya tren masa kini.
Kekhawatiran itu pun semakin jelas ketika berbagai kegiatan kebudayaan di Kotim yang mulai jarang digelar dalam beberapa tahun terakhir.
“Banyak cara bisa kita lakukan untuk melestarikan wisata budaya ini, seperti membentuk desa adat, restorasi rumah betang, dan lainnya. Wisata budaya akan lebih kami tonjolkan, disamping pengembangan wisata lainnya juga akan tetap diperhatikan,” tuturnya.
Ia menambahkan, pengembangan sektor pariwisata ini patut mendapat atensi karena bisa berdampak pada banyak hal positif, di antaranya peningkatan kunjungan wisatawan yang dapat memacu pertumbuhan usaha kuliner, penginapan dan lainnya.
Kemudian, pertumbuhan UMKM dan perekonomian masyarakat hingga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang berimbas pada peningkatan pembangunan daerah.
Baca juga: Gen-Z berharap Rudini-Paisal jadi pemimpin yang mendukung hobi anak muda
Baca juga: Rudini-Paisal siap pastikan penyaluran beasiswa tepat sasaran
Baca juga: Rudini-Paisal siapkan solusi hadapi rencana penghapusan tenaga non ASN 2025
“Wisata berbasis budaya akan lebih ditonjolkan di bawah kepemimpinan Rudini-Paisal, karena budaya merupakan identitas yang harus kita lestarikan,” kata Juru Bicara Tim Pemenangan Rudini-Paisal, Dadang Siswanto di Sampit, Kamis.
Dalam berbagai kesempatan, paslon termuda pada Pilkada Kotim tahun ini telah beberapa kali menyatakan komitmen untuk memajukan sektor pariwisata di Bumi Habaring Hurung. Hal ini juga tertuang dalam salah satu misi yang mereka usung, yakni pengembangan sektor ekonomi bari khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dadang yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN ini menyebutkan, Kotim memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan, seperti wisata bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner dan lainnya.
Dalam konteks ini sebenarnya Pemkab Kotim telah memiliki peraturan daerah tentang Rencana Induk p
Pembangunan Pariwisata Daerah (Riparda) sampai 2025. Riparda tersebut memuat pemetaan dan cara untuk mengembangkan sektor pariwisata dari sebagai jenis wisata.
Riparda ini tentunya menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Kotim memiliki potensi yang besar, namun hingga saat ini potensi itu dirasa belum berkembang secara optimal. Paslon nomor urut tiga itu pun memberikan atensi khusus terhadap potensi ini, sehingga memasukkannya ke dalam program unggulan.
“Tujuan kami adalah bagaimana untuk mengembangkan dunia pariwisata sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan untuk daerah kita, termasuk dalam peningkatan perekonomian masyarakat kita,” ujarnya.
Baca juga: Berlaku adil, Rudini-Paisal programkan bantuan hari besar setiap agama
Dari banyaknya jenis pariwisata yang bisa dikembangkan di Kotim, pihaknya ingin lebih menonjolkan wisata budaya. Sebab, budaya merupakan identitas masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. dan harus dilestarikan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang memudahkan budaya luar masuk ke Indonesia atau Kotim khususnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa budaya asli daerah sendiri bakal tergerus oleh budaya luar atau munculnya tren masa kini.
Kekhawatiran itu pun semakin jelas ketika berbagai kegiatan kebudayaan di Kotim yang mulai jarang digelar dalam beberapa tahun terakhir.
“Banyak cara bisa kita lakukan untuk melestarikan wisata budaya ini, seperti membentuk desa adat, restorasi rumah betang, dan lainnya. Wisata budaya akan lebih kami tonjolkan, disamping pengembangan wisata lainnya juga akan tetap diperhatikan,” tuturnya.
Ia menambahkan, pengembangan sektor pariwisata ini patut mendapat atensi karena bisa berdampak pada banyak hal positif, di antaranya peningkatan kunjungan wisatawan yang dapat memacu pertumbuhan usaha kuliner, penginapan dan lainnya.
Kemudian, pertumbuhan UMKM dan perekonomian masyarakat hingga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang berimbas pada peningkatan pembangunan daerah.
Baca juga: Gen-Z berharap Rudini-Paisal jadi pemimpin yang mendukung hobi anak muda
Baca juga: Rudini-Paisal siap pastikan penyaluran beasiswa tepat sasaran
Baca juga: Rudini-Paisal siapkan solusi hadapi rencana penghapusan tenaga non ASN 2025