Sukamara (ANTARA) - Penjabat Bupati Sukamara Kalimantan Tengah Rendy Lesmana berharap, debat publik kedua untuk pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sukamara dapat memberikan hal yang positif agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya menentukan pemimpin secara bijak.
“Tentunya kita berharap partisipasi Pilkada 2024 ini dapat meningkat dari pelaksanaan Pileg kemarin dan mampu mencapai di atas 80 persen. Karena itu, sebagai warga negara yang baik mari gunakan hak pilihnya untuk memilih calon pemimpin untuk wilayah ini,” ucapnya di Sukamara, Minggu.
Menurutnya, kedua paslon tentunya merupakan kandidat yang terbaik. Oleh sebab itu melalui debat ini masyarakat hendaknya bisa menentukan dan meyakinkan diri masing-masing untuk menetapkan pilihannya dan jangan golput.
Ketua KPU Sukamara Abdul Kadir mengatakan, dalam Peraturan KPU Nomor 17/2024. Hal ini untuk menjamin terlaksananya kedaulatan rakyat Sukamara untuk memutuskan memilih pemimpinnya.
“KPU sebagai penyelenggara menyediakan jadwal dan tahapan kampanye untuk pasangan calon bupati dan calon wakil bupati agar bisa menyapa masyarakat serta berdialog dan mendiskusikan setiap harapan dan keinginan dari masyarakat dalam mengawal serta melaksanakan dan mengati pembangunan di Sukamara,” jelasnya.
Baca juga: Menuju interkoneksi kelistrikan Kalimantan, PLN selesaikan energize jaringan Kendawangan-Sukamara
Dirinya menerangkan, bahwa lazimnya sebuah ide dan gagasan yang baik meniscayakan perbedaan yang harus diuji dalam perdebatan yang konstruktif dan disaksikan oleh masyarakat luas khususnya publik di Kabupaten Sukamara.
“Inilah yang mendasari KPU Sukamara menyelenggarakan debat publik kedua ini untuk memperdalam visi,misi, program dan gagasan. Semoga ini menjadi kebaikan bagi kita semua. Masyarakat juga bisa secara bijak dalam menentukan pilihannya untuk kemajuan Kabupaten Sukamara,” tuturnya.
Dirinya juga berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya serta dapat menjaga ketertiban dan keamanan serta menghindari gesekan-gesekan yang justru dapat merugikan diri sendiri dan semua pihak.
“Salah satu bentuk seseorang kepada pembangunan di daerahnya adalah Golput. Maka kami sangat tidak berharap adanya muncul isu-isu untuk golput karena merugikan kita semua dan bentuk ketidakpedulian terhadap pembangunan demokrasi di wilayah kita,” demikian pungkasnya.
Baca juga: Paslon ASRI siap bangun SPBN dan Pabrik Es di Sukamara
Baca juga: Gebyar UMKM dinilai mampu tingkatkan geliat ekonomi masyarakat Sukamara
Baca juga: Pemkab Sukamara bentuk Tim GTRA optimalkan reformasi agraria