Buntok (ANTARA) - Kalangan DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, memberikan dukungan penuh terhadap investasi perkebunan kelapa sawit di wilayah setempat, karena memberikan banyak dampak positif terhadap pembangunan, perekonomian dan terciptanya lapangan pekerjaan.
Anggota DPRD Barito Selatan Raden Sudarto di Buntok, Selasa, mengatakan keberadaan investasi sawit tidak hanya berdampak positif terhadap perekonomian dan terbukanya lapangan pekerjaan, tetapi juga dana bagi hasil pemerintah pusat ke daerah.
"Jadil kalau investasi kelapa sawit dapat berjalan dengan baik, maka dana bagi hasil akan meningkat ke daerah. Lapangan pekerjaan ke masyarakat pun semakin banyak terbuka," ucapnya.
Legislator Barsel itu pun mengharapkan kepada investor yang berinvestasi jangan menggunakan calo atau makelar dalam membeli lahan milik masyarakat. Sebab, kalau menggunakan calo, hak plasma masyarakat sebanyak 20 persen tersebut akan hilang dan pihaknya tidak menginginkan hal itu terjadi.
"Kalau memang investor ingin berinvestasi datang ke pemerintah daerah melalui dinas terkait dan menyosialisasikannya, sehingga plasma dari kebun sawit itu bisa dirasakan masyarakat," kata Sudarto.
Anggota DPRD Barito Selatan lainnya, Hermanes menyampaikan mendukung adanya investasi sawit di wilayah setempat, karena tidak hanya akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat perkotaan, tetapi juga di perdesaan.
Hanya saja, dirinya berharap para investor kelapa sawit, agar dalam menjalankan investasinya tetap mengacu pada peraturan yang berlaku dan jangan sampai investasi tersebut menyebabkan masyarakat yang sudah menjual lahannya untuk menjadi perkebunan sawit menjadi sengsara.
"Kami dari DPRD Barsel tentunya akan memberikan dukungan penuh terhadap investasi ini, agar dapat berjalan dengan aman dan baik," kata Hermanes.
Baca juga: Polda Kalteng pererat sinergi jaga investasi sawit tetap aman
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Barito Selatan Rusinah mengharapkan investasi sawit dapat memberdayakan tenaga kerja lokal di wilayah setempat. Sebab, selama ini kebanyakan tenaga kerja yang direkrut kebanyakan dari luar daerah, sedangkan dari dalam daerah, jumlahnya sedikit.
"Kalaupun memang memerlukan tenaga ahli dalam bidang tertentu, masyarakat lokal diberikan pelatihan yang bekerjasama dengan dinas terkait," ucapnya.
Politisi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Barito Selatan itu mengatakan, ini dilakukan guna memberikan kesempatan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat di daerah lokasi investasi sawit tersebut.
"Semuanya itu dalam upaya meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi investasi sawit," kaat Rusinah.
Baca juga: DPRD dukung investasi perkebunan kelapa sawit di Kapuas
Baca juga: Limbah cair pabrik kelapa sawit bernilai ekonomi tinggi
Baca juga: Aturan 30 persen plasma bagi PBS sawit berpotensi maladministrasi