Muara Teweh (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Muhlis mengharapkan Pasar Wadai Ramadhan Tahun 2025/1446 Hijriah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, terutama bagi pedagang kecil yang menjual jajanan khas Ramadhan.
“Harapan kami, Pasar Wadai Ramadhan tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga menciptakan suasana penuh berkah dan mempererat silaturahim antarsesama," kata Muhlis membuka Pasar Wadai Ramadhan di Muara Teweh, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Barito Utara resmi membuka Pasar Ramadhan yang terletak di kawasan kantor Bupati setempat diikuti oleh 120 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Muhlis juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan selama bulan Ramadhan, baik di pasar wadai maupun di masyarakat secara umum.
Ia mengimbau agar pedagang menjaga kebersihan area jualan, pemilik tempat hiburan untuk menghormati bulan suci dengan tidak membuka usaha atau menjual minuman beralkohol.
"Kepada generasi muda untuk menggunakan pengeras suara dengan bijak saat membangunkan sahur agar tidak mengganggu saudara-saudara kita yang sedang istirahat," katanya.
Pada Pasar Wadai Ramadhan juga menyediakan pos pelayanan pajak untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak selama Ramadhan, sehingga lebih praktis dan terjangkau.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara Dewi Handayani mengatakan pasar yang digelar ini menjadi salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Barito Utara, khususnya dalam mendukung pelaku UMKM yang terdaftar dengan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha).
Pasar Ramadhan ini memberikan kesempatan besar bagi para pelaku usaha lokal untuk memasarkan produk mereka, terutama aneka ragam kue, makanan, dan minuman khas Ramadhan.Pasar Ramadhan ini tidak hanya menjadi ajang jual beli, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro di Barito Utara.
"Kami memastikan bahwa setiap pedagang yang berpartisipasi sudah memiliki izin usaha yang sah, yaitu NIB, yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah tentang perizinan berusaha,” ujar Dewi.
Kegiatan pasar Ramadhan yang dimulai pada 1 Maret 2025, akan berlangsung hingga akhir bulan Ramadhan. Para pengunjung dapat menikmati berbagai jenis jajanan yang biasa ditemukan selama bulan puasa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal serta mempererat hubungan antara masyarakat dan pelaku usaha.
“Harapan kami, pasar Ramadhan ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar, baik bagi pedagang maupun pengunjung, serta membawa dampak positif bagi perekonomian daerah,” tambah Dewi Handayani.