Anak muda jadi pebisnis sedang tren di Kotim

id Anak muda jadi pebisnis sedang tren di Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, ekonomi

Anak muda jadi pebisnis sedang tren di Kotim

Suasana bazar kuliner di halaman Citimall Sampit beberapa waktu lalu. Sebagian besar pedagang yang berjualan merupakan remaja. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Tren positif sedang terjadi saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yakni semakin banyak anak muda yang tertarik berbisnis atau berwirausaha.

"Kalau dulu mungkin banyak yang malu, kalau sekarang justru terbalik, kami bangga kalau punya usaha sendiri. Apalagi sekarang era online, jadi waktunya juga lebih fleksibel," kata Rina, salah seorang warga Sampit, Selasa.

Mahasiswi salah satu kampus di Sampit ini sedang memulai usahanya berjualan makanan dan minuman. Jika biasanya dia berjualan beragam menu makanan, selama Ramadhan ini dia berjualan kue dan minuman.

Dia menjalankan usaha ini bersama rekannya sesama mahasiswi. Kegiatan ini diakuinya tidak sampai mengganggu kuliahnya karena mereka hanya membuat makanan atau minuman yang sudah dipesan secara online, kemudian diantar kepada pembeli.

Selain Rina, kini banyak remaja yang terjun berwirausaha. Terlebih selama Ramadhan ini, dengan mudah ditemui remaja yang berjualan makanan atau minuman di Pasar Ramadhan yang tersebar di sejumlah lokasi di Sampit.

Geliat remaja Kotawaringin Timur terjun menjadi pebisnis, juga terekam dalam data. Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur, jika dilihat dari kelompok umur penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja, diperoleh informasi bahwa penduduk pada kelompok umur 35 ke atas adalah yang paling banyak bekerja yaitu sebanyak 136.507 penduduk atau 65,44 persen.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utamanya, penduduk 15 tahun ke atas di Kabupaten Kotawaringin Timur didominasi oleh lapangan pekerjaan utama di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan.

Jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan pekerjaan lain yaitu sebesar 45,14 persen. Disusul oleh lapangan pekerjaan utama perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi yang berjumlah 43,14 persen.

Baca juga: DPRD Kotim berharap anggaran pokir menjadi prioritas

Sementara itu dilihat menurut status pekerjaannya, penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Kotawaringin Timur 2024 mayoritas adalah buruh atau karyawan atau pegawai.

Sebesar 48,24 persen penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja adalah sebagai buruh atau karyawan atau pegawai. Penduduk 15 tahun ke atas yang berusaha sendiri ada pada urutan kedua dengan 23,55 persen.

"Hal ini menunjukkan mulai tertariknya masyarakat untuk mengembangkan usaha sendiri atau berwirausaha sendiri. Jika tren ini bisa terus dikembangkan akan memberikan dampak perekonomian yang lebih kuat dan pembukaan lapangan usaha yang lebih luas untuk penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kepala BPS Kotawaringin Timur Eddy Surahman.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Kabupaten Kotawaringin Timur Wawan Setiawan mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka pembinaan pengusaha muda di daerah ini.

Beberapa kegiatan yang sudah digelar di antaranya bazar UMKM, Sampit Muslim Festival bagi UMKM Syariah serta berbagai kegiatan lainnya. Hipmi menggandeng berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan tingkat nasional.

Wawan menilai, minat pemuda di Kotawaringin Timur untuk terjun ke dunia usaha cukup tinggi. Namun diakuinya, ada sebagian yang masih ragu sehingga belum berani melangkah maju di dunia usaha.

"Kami mencoba mendorong minat berusaha, supaya jangan mereka sampai ragu. Hipmi ini tempat memvalidasi mind set (pola pikir) pengusaha muda agar mereka bersemangat," ujar Wawan.

Pengusaha muda yang juga merupakan Kepala Desa Bawan Kecamatan Mentaya Hulu ini berharap pemuda Kotawaringin Timur tidak ragu jadi pengusaha karena peluangnya masih terbuka lebar. Harapannya, ini bisa mengangkat perekonomian keluarga dan masyarakat.

"Ini bukan soal pemula dan senior, tetapi bagaimana kita menjalankannya. Hipmi menjadi tempat kita berdiskusi dan berkolaborasi menangkap peluang yang ada demi kemajuan bersama," demikian Wawan Setiawan

Baca juga: Dinkes Kotim ingatkan dampak makan berlebihan ketika berbuka

Baca juga: Safari Ramadhan ajang silaturahim Pemkab Kotim dan masyarakat

Baca juga: Pemkab Kotim dukung langkah tegas penertiban kebun sawit ilegal