Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor mengutarakan keinginannya untuk membangun sebuah gedung pertemuan berskala besar yang mampu menampung hingga 15.000 orang.
“Target saya untuk bisa membangun gedung pertemuan, supaya ketika ada acara berskala besar misalnya acara dakwah mengundang penceramah kondang itu bisa digelar di gedung itu, sekitar 10.000 hingga 15.000 orang bisa muat di situ,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Ia menjelaskan, rencana ini muncul karena ia menilai di Kotim saat ini belum memiliki tempat yang benar-benar representatif untuk penyelenggaraan acara dalam skala besar.
Selama ini, ketika ada acara resepsi, konferensi, seminar dan sebagainya warga setempat akan menggunakan Gedung Serba Guna atau gedung milik swasta yang kapasitasnya hanya bisa menampung ratusan orang saja.
Sementara, ketika ada acara dalam skala besar seperti dakwah akbar hingga konser masih menggunakan lapangan atau area terbuka yang tentunya disertai risiko terhambatnya acara karena faktor cuaca.
Oleh karena itu, ia berkeinginan untuk membangun sebuah gedung dengan skala besar yang nantinya bisa menjadi tempat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang.
“Jadi apabila ada kegiatan besar kita tidak lagi menggunakan lapangan sepak bola di Stadion 29 November Sampit, karena rumput untuk lapangan itu mahal, sayang kalau sampai rusak. Makanya, nanti kita buat gedung pertemuan,” ujarnya.
Disamping itu, ia juga memiliki gambaran lain untuk pemanfaatan area gedung pertemuan yang rencananya akan dilengkapi halaman seluas empat hektare. Rencananya setengah dari halaman itu akan diaspal, sehingga bisa digunakan untuk arena road race.
Baca juga: Wabup Kotim minta pejabat cepat beradaptasi setelah rotasi jabatan
Dengan tersedianya arena road race yang strategis di samping untuk menyalurkan minat dan bakat masyarakat khususnya generasi muda dalam olahraga balap motor, juga diharapkan bisa menekan kasus balapan liar di Kotim.
“Jadi tinggal disusun ban saja di halaman yang diaspal itu nanti untuk menjadi arena road race, supaya tidak ada lagi yang balapan di jalan kota maupun di halaman stadion. Nanti kami akan buat juga andalalinnya, pintu masuk dan keluar dibedakan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sebagaimana Gedung Serbaguna Sampit, pengguna gedung pertemuan ini nantinya terbuka untuk umum dengan sistem sewa sehingga bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Halikinnor juga berterima kasih kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim yang telah menyetujui rencana tersebut sehingga langkah awal untuk pembangunan gedung pertemuan bisa dimulai tahun ini.
“Saya berterima kasih DPRD sudah mengizinkan, sehingga tahun depan sudah mulai. Untuk tahun ini kami lakukan perencanaan dulu,” demikian Halikinnor.
Terpisah, sebelumnya Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Kotim Rafiq Riswandi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mencari tanah untuk pembangunan gedung pertemuan sesuai instruksi bupati setempat.
Luasan lahan yang dibutuhkan kurang lebih 10 hektare. Ada beberapa alternatif lahan yang menjadi pertimbangan pihaknya, yakni dekat Bundaran Balanga, sekitar Jalan Lingkar Utara dan Selatan, dan Jalan Pelita Barat.
Namun, hal tersebut perlu dikaji dan dianalisis kemudian disepakati sebelum dilaporkan ke bupati.
“Tahun ini kami siapkan lokasinya, berikut dengan Feasibility Study (FS) dan dokumen perencanaan pengadaan tanahnya. Master plan juga tahun ini, tapi masih proses, lalu tahun depan kita lihat apakah ada anggaran untuk pembebasan lahan tersebut,” demikian Rafiq.
Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan delapan misi dalam RPJMD Kotim 2025-2029
Baca juga: DPRD Kotim dorong kolaborasi pemerintah dan masyarakat cegah serangan buaya
Baca juga: Bupati Kotim rencanakan pembenahan Pasar Ikan Mentaya