Pemkab Kotim terus berupaya wujudkan akses air minum secara aman

id Penjabat Sekda Kotim, Masri, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, Kalteng

Pemkab Kotim terus berupaya wujudkan akses air minum secara aman

Pemkab Kotim menggelar sharing season dengan Perumda Tugu Tirta Kota Malang guna mewujudkan akses air minum yang aman, Jumat (9/5/2025). ANTARA/HO.

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar sharing season (berbagi pengalaman) dengan Perumda Tugu Tirta Kota Malang terkait Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) guna mewujudkan akses air minum yang aman.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Masri di Sampit, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya telah berbagi pengalaman dengan Perumda Tugu Tirta Mentaya Kota Malang, setelah sebelumnya mereka ada menggelar training selama lima hari, sehingga diundang untuk berbagi pengalaman.

"Pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kotim itu turut diikuti oleh perwakilan perusahaan air minum daerah (PDAM) dari delapan kabupaten di Kalteng," tambahnya.

Adapun sharing session adalah kegiatan seseorang atau kelompok saling berbagi pengalaman, pengetahuan, ide atau informasi dengan pihak lain. Tujuannya bisa untuk memberikan inspirasi, motivasi atau sekadar meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bersama.

Masri menyebutkan, bahwa pemerintah daerah tertarik untuk berbagi dan menyimak pengalaman dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang setelah sebelumnya pihak tersebut menggelar house training. Melalui kegiatan ini diharapkan semua pihak yang terlibat bisa bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi selama ini dan agar bisa berinovasi dalam rangka mewujudkan akses air minum yang aman.

"Hal ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen akses air minum aman bagi seluruh masyarakat pada 2030 mendatang," imbuhnya.

Masri melanjutkan, berdasarkan sharing season itu diketahui bahwa permasalahan PDAM di wilayah Kalteng rata-rata hampir sama, yakni masalah kebocoran, tagihan yang lambat dibayar, batasan tarif, ketersediaan air baku, pendanaan dan infrastruktur yang terbatas. Kendati dengan berbagai permasalahan yang ada, pemerintah daerah dituntut untuk bisa memanfaatkan dan mengelola air baku yang ada agar bisa mencapai standar aman.

Baca juga: Dishub Kotim optimalkan personel tingkatkan kinerja pelayanan

Salah satu yang dipelajari dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang, walaupun ketersediaan air baku melimpah, namun pengelolaan air tersebut harus tetap dilakukan sebaik mungkin agar menghasilkan air yang aman diminum ketika sampai di masyarakat. Hal seperti ini yang perlu dicontoh, bahwa dalam kondisi apapun standar yang ditetapkan untuk menghasilkan air yang aman itu tidak boleh kendor.

Terutama, di wilayah hulu Kalimantan Tengah harus lebih ekstra dalam pengelolaannya karena banyaknya pertambangan emas di wilayah itu sehingga ada sumber air yang terkontaminasi, seperti Barito Selatan, Barito Timur dan Gunung Mas.

"Kemudian upaya lainnya untuk bisa mencapai target nasional itu adalah dengan menyiapkan sumber daya manusia agar bisa mengelola sumber daya alam yang ada, itulah yang kami harapkan dari pertemuan dan in house training yang sudah dilaksanakan," demikian Masri.

Baca juga: Bunda PAUD Kotim ajak masyarakat dukung wujudkan generasi cerdas

Baca juga: Bupati Kotim : Sekwan harus bisa menjembatani eksekutif dan legislatif

Baca juga: Bupati Kotim targetkan 2027 dermaga barang pindah ke Bagendang