Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati menyebut kabupaten setempat memiliki potensi besar untuk menjalankan program sekolah rakyat, karena baik dari segi persyaratan maupun kriteria wilayah tersebut telah sesuai dengan standar pusat.
"Apa saja yang diperlukan sudah kita siapkan. Angka kemiskinan di Kotim juga paling tinggi di Kalteng dan itu sejalan dengan tujuan dari program tersebut," kata Irawati di Sampit, Kamis.
Irawati menyampaikan, Jumat (9/5) ia bersama perwakilan 11 kabupaten lainnya dari Kalimantan Tengah menyambangi Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) dan disambut oleh Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico dan Wakil Sekjen Kemensos Herman.
Kunjungan tersebut untuk menyampaikan komitmen pemerintah kabupaten di Kalimantan Tengah terkait perbaikan dan validasi data masyarakat miskin, serta terkait program sekolah rakyat.
Sementara ada empat kabupaten yang mengusulkan dan menyatakan siap untuk menjalankan program sekolah rakyat, yakni Kotim, Gunung Mas, Kapuas dan Katingan. Adapun, dari pertemuan itu Kotim dinilai cukup layak.
Salah satu persyaratan yang diminta oleh Kemensos adalah penyediaan lahan 5 hektare untuk pembangunan sekolah rakyat dan Kotim telah menyiapkan lahan 5,9 hektare. Tetapi, lahan itu perlu disurvei kembali untuk memenuhi standar dari pusat.
"Kami bersama dinas terkait akan melakukan survei terkait kondisi kawasan, kemiringan hingga dataran segala macam. Hasil survei itu menjadi rekomendasi ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena program ini melibatkan Kemensos dan Kementerian PU," ujarnya.
Irawati melanjutkan, dalam pertemuan itu Kemensos mengapresiasi keseriusan Pemkab Kotim untuk menjadi lokasi program sekolah rakyat. Selanjutnya, Kemensos meminta agar Pemkab Kotim menyediakan tempat untuk sekolah sementara. Permintaan itu pun telah disampaikan ke Bupati Kotim Halikinnor yang kemudian memilih gedung asrama haji di Islamic Center untuk tempat sekolah rakyat sementara menunggu gedung dari Kemensos selesai dibangun.
"Sebenarnya ada beberapa tempat alternatif, tetapi Bupati memilih di kawasan Islamic Center karena lebih representatif. Kemarin kami sudah mengecek kondisi gedung itu dan rencananya 19 Mei saya akan ke Kemensos lagi," beberanya.
Video pengecekan gedung asrama haji dan hasil survei lahan untuk pembangunan sekolah rakyat akan disampaikan langsung ke Kemensos dan Kementerian PU sebagai wujud komitmen dan keseriusan Pemkab Kotim terhadap program sekolah rakyat.
Kendati Kotim berpotensi untuk menjalankan program tersebut, namun saat ini masih tahap pengusulan. Hasilnya masih belum pasti, terlebih saat pertemuan lalu setiap kabupaten berlomba-lomba untuk bisa mendapat program tersebut.
Sementara dari pemerintah pusat juga membuka peluang bagi kabupaten mana saja untuk bisa mengusulkan program sekolah rakyat. Jika ada kabupaten yang sudah mengusulkan tetapi tidak memenuhi syarat, maka bisa diganti oleh kabupaten lainnya.
"Contohnya Barito Timur, walaupun tidak masuk yang diusulkan tetapi saat pertemuan kemarin bupatinya menyatakan siap, mereka memiliki lahan 11 hektare dan gedung sementara juga sudah siap," imbuhnya.
Informasi sementara, sudah ada 65 kabupaten yang dipilih untuk menjadi lokasi program sekolah rakyat dari kuota 100 sekolah yang dicanangkan oleh Kemensos pada 2025 ini. Artinya, hanya tersisa kuota 35 sekolah untuk diusulkan.
Untuk Provinsi Kalimantan Tengah kabarnya mendapat kuota tiga sekolah dan kuota itulah yang sedang diperebutkan oleh 13 kabupaten dan satu kota di wilayah tersebut, termasuk Kotim.
Irawati menambahkan, Pemkab Kotim sangat mengharapkan program sekolah rakyat ini sebab disamping menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, program ini akan sangat membantu dalam pengentasan kemiskinan.
Baca juga: DPRD Kotim dukung aparatur desa terlibat narkoba harus dihukum berat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kotim menduduki peringkat tertinggi angka kemiskinan di Kalteng dengan 5,66 persen dari total jumlah penduduk dan hal ini menjadi permasalahan yang terus diupayakan penyelesaiannya oleh pemerintah daerah.
Sekolah Rakyat diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menciptakan generasi yang lebih baik serta berdaya saing, sehingga kedepannya kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
"Mudah-mudahan di Kalimantan Tengah, Kotim yang mendapat program itu. Untuk pengumumannya insyaallah segera setelah semua persyaratan dan permintaan dari pusat kita selesaikan. Sebelum itu tim dari Kementerian PU akan ke sini untuk survei lahan," demikian Irawati.
Baca juga: Dishub Kotim siapkan dua posko URC-PJU
Baca juga: Calon haji tertua di Kotim berangkat di usia 94 tahun
Baca juga: Siti Fauziah kembali terpilih sebagai Ketua PWI Kotim