Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaksanakan peningkatan pengelolaan lingkungan hidup lewat program ubah sampah menjadi sembako.
"Ini merupakan program pemerintah dalam mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi serta upaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini di Palangka Raya, Kamis.
Pernyataan itu diungkapkan dia usai meninjau pelaksanaan program ubah sampah menjadi sembako yang dipusatkan di Bank Sampah Induk di Jalan Anoi Kota Palangka Raya.
"Salah satu program pengurangan sampah adalah kegiatan hari ini yakni melalui bank sampah, warga yang memiliki sampah bernilai ekonomi yang tadinya di buang langsung, hari ini dapat ditukarkan dengan sembako," katanya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Sugiyanto menerangkan, kegiatan mengubah sampah menjadi sembako ini merupakan kegiatan kedua yang nantinya akan dijadikan program berkelanjutan dalam peningkatan pengelolaan lingkungan.
"Kegiatan ini juga menjadi bagian dari edukasi pemerintah kepada masyarakat terkait manfaat memilah sampah dari sumbernya, yang mana sampah rumah tangga usai di pilah bisa bernilai ekonomi baik berupa tabungan uang atau ditukar dalam bentuk sembako," katanya.
Baca juga: Ribuan warga Kalseteng nikmati progam tambah daya diskon 50 persen dari PLN
Dia menerangkan, program penukaran sampah menjadi sembako maupun sampah ditukar menjadi uang dalam bentuk tabungan ini merupakan salah satu upaya mengurangi volume pembuangan sampah di TPA.
"Ini menjadi program kita. Kalau setiap rumah telah memilah sampah dari sumbernya maka sampah yang terbuang ke TPA hanya residunya," Katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Kota Palangka Raya, Teguh Jaya Permana menambahkan, saat ini sampah yang dihasilkan seluruh warga Palangka Raya adalah 160 ton per hari.
"Mulai dari sampah organik maupun sampah non organik. Maka salah satu upaya kami dalam mengedukasi masyarakat serta dalam mengurangi jumlah buangan sampah ke TPA dilakukan melalui program bank sampah yang pada hari ini dengan menukar sampah jadi sembako," katanya.
Dia menerangkan, setiap sampah yang dibawa warga akan ditimbang berdasarkan jenisnya yang kemudian dinilai menjadi nilai uang rupiah. Selanjutnya, nilai uang yang diperoleh warga dapat ditukarkan dengan berbagai jenis sembako sesuai dengan harga yang ditentukan.
Sementara itu, pantauan dilokasi, puluhan warga di sekitar Bank Sampah Induk berbondong-bondong menukarkan sampahnya untuk dijadikan sembako.
Diantara jenis sampah yang dibawa warga seperti kertas, kardus, koran, plastik, seng, alumunium dan minyak jelantah. Masing-masing jenis sampah ditimbang dengan nilai Harga bervariasi mulai Rp500 per kilogram hingga Rp7.500 per kilogram.
Sementara sembako yang disiapkan pengelola bank sampak seperti minyak goreng, ikan dalam kaleng, mie instan, gula pasir, tisu, teh, garam, kopi, krim kental manis dan garam dengan nilai mulai dari Rp2.000 hingga Rp18.000 per jenis.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta penertiban drainase pasar dahulukan pendekatan sosial
Baca juga: Pemerintah mulai bentuk Koperasi Merah Putih di Palangka Raya
Baca juga: PLN hadirkan sambungan listrik di SDN Lubuk Hiju di momen Hari Pendidikan Nasional