Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) setempat menggelar sosialisasi dan tes urine terhadap ratusan pelajar di SMKN 1 Cempaga sebagai deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
“Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan sosialisasi sekaligus tes urine kepada para pelajar di SMKN 1 Cempaga, karena kami ingin memastikan apakah anak-anak kita ini benar-benar bersih dan menjauhi yang namanya narkoba,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Desa Cempaka Mulia Barat, Kamis.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman SMKN 1 Cempaga ini juga melibatkan tim Satres Narkoba Polres Kotim dan Dinas Kesehatan Kotim. Kegiatan ini dilaksanakan pada pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai.
Irawati yang juga menjabat sebagai Ketua BNK Kotim menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilaksanakan pihak nya.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi guna mengedukasi para pelajar agar memiliki pemahaman yang kuat terhadap persoalan narkoba sehingga pada akhirnya mereka memiliki imunitas untuk menangkal ancaman narkoba.
Setelah sosialisasi, BNK Kotim mengumumkan pelaksanaan tes urine. Ekspresi kaget terlihat di wajah para pelajar maupun guru, lantaran tak mengira kegiatan yang semula hanya sosialisasi tetapi justru diikuti dengan tes urine mendadak.
Namun, mereka tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut. Irawati menyebutkan, pihaknya memang tidak memberitahukan terkait tes urine kepada pihak sekolah untuk mencegah ada yang menghindari pemeriksaan secara sengaja.
“Ini bentuk deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Kalau ada yang terindikasi agar bisa cepat kami tindaklanjuti. Karena bagaimanapun juga mereka ini adalah generasi penerus yang di masa depan menggantikan kami untuk membangun Kotim,” tuturnya.
Irawati melanjutkan, tes urine terhadap pelajar ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan pada 2025. Sebelumnya kegiatan serupa juga digelar di SMKN 1 Mentaya Hilir Selatan.
Ia menyebutkan, tahun ini pihaknya sengaja menyasar SMK sebab menurutnya pelajar sekolah menengah kejuruan cenderung lebih banyak berkegiatan di luar sekolah daripada pelajar SMA, baik itu untuk kegiatan ekstrakurikuler maupun praktik kerja lapangan (PKL).
Dengan kata lain, kegiatan pelajar SMK di luar pengawasan para guru cukup banyak dan kondisi ini membuat mereka rawan terjerumus dalam peredaran maupun penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: Dua daerah berminat jadi tuan rumah Porprov Kalteng
“Makanya, salah satu yang ingin kami tekankan melalui kegiatan ini bahwa pemerintah daerah hadir untuk membentengi generasi muda dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman akan bahaya narkoba agar mereka bisa menjauhi itu,” ucapnya.
Irawati menambahkan, berdasarkan hasil tes urine sebelumnya memang ditemukan indikasi positif narkoba di kalangan pelajar, tetapi lebih kepada obat-obatan adiktif seperti zenith, bukan narkoba jenis sabu, ganja dan sebagainya.
Bagi pelajar yang terindikasi positif tersebut telah diberikan pembinaan oleh Polres dan BNK Kotim di bawah pengawasan guru BK. Tindak lanjuti kepada pelajar memang diupayakan kepada pembinaan, tetapi hal itu juga diukur berdasarkan jenis narkoba yang digunakan.
“Kalau misalnya yang digunakan itu sabu maka penanganannya akan kami serahkan ke Polres Kotim untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Irawati berharap kegiatan sosialisasi dan deteksi dini narkoba seperti ini bisa lebih digencarkan, baik itu pada organisasi perangkat daerah (OPD), sekolah, instansi vertikal dan lainnya.
“Kami juga berkeinginan kedepannya kegiatan seperti ini juga menyasar wilayah pusat perbelanjaan atau pasar, jadi para pedagang pasar kita tes urine di tempat. Hal ini sebagai upaya kita untuk mewujudkan Kotim Bersinar (bersih dari narkoba),” demikian Irawati.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cempaga Istanta menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah daerah bersama BNK Kotim yang memilih sekolahnya untuk pelaksanaan kegiatan P4GN.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini yang bertujuan untuk menjaga dan menyiapkan generasi muda kita untuk bisa menjadi generasi emas di masa yang akan datang,” ucapnya.
Ia menuturkan, selama ini pihaknya tidak menemukan adanya ciri-ciri atau indikasi pelajarnya yang menggunakan narkoba, kendati demikian deteksi dini seperti ini memang diperlukan sebagai langkah antisipasi.
Adapun jumlah pelajar SMKN 1 Cempaga yang mengikuti kegiatan tes urine ini sebanyak 323 dari total 346 pelajar. Selain itu, sebanyak 34 dari 40 guru dan staf termasuk kepala sekolah juga mengikuti tes urine.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi motivasi bagi para pelajar untuk menjaga diri dengan menjauhi narkoba. Harapan kami bagi seluruh pelajar sehat jasmani maupun rohani untuk mempersiapkan masa depan mereka yang lebih baik,” demikian Istanta.
Baca juga: Raperda perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah Kotim disetujui
Baca juga: Legislator Murung Raya salurkan usulan tiga rumah ibadah di Olung Hanangan
Baca juga: Pemkab dan DPRD Kotim tanda tangani perubahan KUA-PPAS 2025
