Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati menyoroti insiden benang layangan yang memakan korban di Kota Sampit dan mengimbau masyarakat agar tidak bermain layangan sembarangan.
“Masyarakat diimbau untuk tidak bermain layangan di tempat umum seperti di dekat jalan raya, area penerbangan, dan area yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” imbau Irawati di Sampit, Rabu.
Belum lama ini terjadi insiden yang nyaris mengancam keselamatan seorang pengendara motor di Kota Sampit. Korbannya seorang wanita berseragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengalami luka cukup parah di bagian dahi.
Nasib nahas itu dialami korban ketika melintas di Jalan Jeruk 1 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, menjelang waktu magrib. Diduga karena kondisi mulai gelap, korban tidak melihat adanya benang yang terbentang di jalan dan akhirnya melukai dahinya.
Insiden seperti ini sudah beberapa kali terjadi di Kota Sampit, di antaranya menimpa pengemudi ojek online yang setiap hari berkeliling menggunakan motor untuk menjemput atau mengantarkan pelanggan.
Baca juga: Mentaya Park, siap hadirkan wisata alam dan kekinian di tengah kota
Hal ini pun membuat Irawati prihatin, karena kelalaian seseorang membuat orang lainnya mengalami cedera, bahkan berpotensi menyebabkan korbannya kehilangan nyawa.
“Sebenarnya selama ini kami sudah mengimbau melalui Satpol PP, kami juga mengingatkan bahwa apabila kejadian seperti ini bisa masuk dalam tindak pidana dan bisa diserahkan kepada pihak kepolisian. Untuk itu, kami berharap kesadaran masyarakat demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Belajar dari insiden ini, Irawati pun meminta kepada para camat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah masing-masing agar tidak bermain layangan sembarangan.
Bermain layang-layang di tempat yang tidak tepat dapat menyebabkan kecelakaan, seperti melukai pengendara motor, mengganggu penerbangan, atau bahkan menyebabkan korsleting listrik.
“JIka ingin bermain layangan sebaiknya di lapangan terbuka yang luas dan aman, serta jangan lupa setelah selesai bermain dibereskan betul-betul. Dengan menjaga ketertiban dan keamanan saat bermain layang-layang, kita dapat terhindar dari risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan bersama,” demikian Irawati.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Kotim Widya Yulianti menyatakan akan menggencarkan patroli dan pengawasan secara besar-besaran ke sejumlah titik rawan yang sering dijadikan tempat bermain layangan, khususnya yang berdekatan dengan jalan umum.
“Kami dari Satpol PP sebenarnya sudah sering berpatroli, tapi mulai sekarang kami akan lebih intensif lagi, menyisir area-area terbuka yang dekat jalan raya,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam patroli nantinya petugas Satpol PP tidak hanya menegur pemainnya tetapi juga akan menyita benang dan layangan, terutama yang menggunakan benang gelasan.
Pihaknya juga akan menggandeng pemerintah kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi dan sosialisasi masyarakat, khususnya anak-anak, agar ikut menjaga keselamatan lingkungan.
“Kami meminta semua pihak bisa ikut andil, karena untuk menertibkan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Satpol PP tetapi juga RT, RW, warga hingga para orang tua, demi keselamatan kita bersama,” demikian Widya.
Baca juga: Berkomitmen patuhi aturan, PT BMW berharap bisa beroperasi dengan lancar
Baca juga: Hasil observasi, buaya sudah sering muncul sebelum menyerang manusia
Baca juga: Wabup Kotim tekankan pentingnya kerja sama penanganan sampah
