Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah Nurhidayah menegaskan pentingnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mewujudkan kemandirian fiskal di daerah.
"Pajak adalah tulang punggung pembiayaan pembangunan, sebagai ASN kita harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam hal kepatuhan membayar pajak," katanya di Pangkalan Bun, Kamis.
Hal itu disampaikan usai dirinya membuka secara langsung kegiatan Pekan Panutan Pembayaran Pajak Daerah Tahun 2025 khusus Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kegiatan tersebut mengusung tema "ASN pelopor kepatuhan pajak daerah, teladan baik untuk rakyat, dana pembangunan terkumpul cepat".
"Kegiatan ini menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ASN terhadap kewajiban perpajakan," ucapnya.
Baca juga: DPRD Mura bersama DPRD Kobar dan Seruyan bersinergi program asta cita
Termasuk realisasi untuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Nurhidayah menyampaikan, keberhasilan pembangunan daerah tidak lepas dari kesadaran kolektif dalam memenuhi kewajiban pajak.
"Mari bagi seluruh ASN untuk aktif berpartisipasi dalam pembayaran pajak secara tepat waktu sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kemajuan daerah," ajaknya.
Selain itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk aktif dan lancar membayar pajak, membantu pembangunan Kotawaringin Barat lebih baik lagi ke depannya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kobar Nursyah Ikhsan menyebut, hingga akhir Juli 2025 realisasi PAD baru mencapai 40 persen dari target atau sekitar Rp93,4 miliar.
"Masih terdapat potensi besar dari kalangan ASN yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Maka melalui kegiatan ini diharap mampu mendorong kepatuhan pajak di lingkungan ASN dan masyarakat luas," tutupnya.
Baca juga: PT GSIP ditunjuk GAPKI sebagai lokasi percontohan nasional
Baca juga: BKPSDM Kobar tekankan pentingnya bahasa Indonesia
Baca juga: Disperindagkop Kobar akui terjadi fluktuasi harga komoditas di pasar tradisional
