Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ahmad Rifa’i mengatakan Temu Raya, Porseni I dan Pembinaan KPRP GKE Remaja menjadi momentum penting membangun karakter, memperkuat iman serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepemimpinan di kalangan generasi muda Gereja.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi simbol positif bagi anak-anak muda di Pulang Pisau sehingga mereka terhindar dari kegiatan yang bersifat negatif,” kata Ahmad Rifa’i di Pulang Pisau, Jum’at.
Ahmad Rifa’i berharap melalui Temu Raya ini mampu memberikan dampak nyata bagi peserta yang hadir. Ia ingin para peserta tidak hanya pulang dengan kenangan, tetapi juga dengan semangat baru untuk berkontribusi bagi kabupaten setempat.
“Melalui Temu Raya ini, para peserta tidak hanya memperoleh ilmu dan pengalaman baru, tetapi juga semakin terpacu untuk terlibat aktif dalam pelayanan, dalam kehidupan bergereja, dan dalam pembangunan di Kabupaten Pulang Pisau,” ucapnya.
Baca juga: BPS Pulang Pisau tingkatkan layanan melalui konsultasi publik
Ketua Panitia Pelaksana Porseni GKE Resort Pulang Pisau Novia Palupi menjelaskan kegiatan ini memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, meningkatkan persaudaraan dan kebersamaan antara remaja, pemuda, dan berbagai resort GKE di Kabupaten Pulang Pisau.
“Kedua, memberikan ruang ekspresi melalui kompetisi yang sehat dan mengembangkan talenta di bidang olahraga maupun seni budaya,” ungkap Novia.
Ketiga, kegiatan ini juga menjadi wadah pembinaan rohani dan kepemimpinan Kristen yang relevan serta kontekstual.
“Tujuan keempat adalah menjadikan kegiatan ini sebagai sarana pemersatu generasi muda GKE dalam menjawab tantangan zaman dengan iman, kreativitas, dan rasa tanggung jawab,” tambahnya.
Tahun ini, paparnya, Temu Raya diikuti oleh tujuh resort, yakni Resort GKE Pulang Pisau, Buntoi, Pangkoh, Kahayan Tengah, Bukit Bamba, Hanua Ramang, dan Bawan.
“Setiap resort mengirimkan 25 peserta, kecuali Resort GKE Pulang Pisau yang mengirimkan 40 peserta, sehingga total peserta mencapai 190 orang,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan rangkaian acara pembinaan, perlombaan olahraga, serta kegiatan seni budaya. Untuk cabang olahraga, panitia menggelar lomba menyipet sebagai upaya melestarikan budaya tradisional, juga ada domino, serta e-sport mobile legends,
Ia menyebutkan lomba di bidang seni, terdapat lomba cerdas cermat Alkitab, vokal solo putra-putri, dan karungut.
Novia Palupi juga menjelaskan alasan memasukkan Mobile Legends sebagai salah satu cabang lomba karena anak-anak muda sekarang sangat menggemari permainan ini, panitia mencoba menyalurkan minat mereka melalui lomba ini.
“Ada aturan tegas dalam lomba mobile legend, yakni tidak boleh menggunakan kata-kata kasar, jika melanggar, peserta langsung didiskualifikasi,” jelasnya.
Dirinya mengatakan tujuan dari lomba mobile legends ini bukan sekadar menang, tetapi juga mendidik para peserta khusus anak-anak muda untuk bertutur kata yang baik dan sopan, baik di dunia nyata maupun dalam permainan.
Baca juga: Bapenda Pulang Pisau ajak masyarakat beralih gunakan plat KH-J
Baca juga: SDN Pulang Pisau 5 dan SMPN Satu Atap 1 juarai cerdas cermat Kahayan Hilir
Baca juga: Tenaga kontrak DLHK Kapuas tewas kecelakaan saat antar kendaraan tosa
