Bupati: Kapuas beri kontribusi signifikan penuhi kebutuhan beras Kalteng

id pemkab kapuas, bupati wiyatno, kapuas lumbung pangan, pertanian kapuas, food estate, oplah, kuala kapuas

Bupati: Kapuas beri kontribusi signifikan penuhi kebutuhan beras Kalteng

Bupati Kapuas Wiyatno. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Kapuas)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno mengatakan, kabupaten setempat mengalami surplus produksi beras lebih dari 50 persen dari total produksinya, dan menjadi kontributor terbesar penyediaan pangan di Kalimantan Tengah.

“Berdasarkan data tahun 2024, Kapuas menyumbang 51.765 ton beras atau 23 persen dari total kebutuhan beras di Kalimantan Tengah,” kata Wiyatno di Kuala Kapuas, Senin.

Prestasi ini, sambungnya patut diapresiasi dan terus ditingkatkan. Dengan ketekunan, tekad kuat, serta kerja sama semua pihak, Kapuas mampu mewujudkan program swasembada pangan nasional.

“Semoga kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat memaksimalkan potensi lahan yang kita miliki demi kesejahteraan masyarakat, sehingga Kapuas semakin dikenal sebagai lumbung pangan, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” harapnya.

Lebih lanjut Wiyatno menyampaikan, di hamparan sawah Desa Warnasari terdapat 339 hektare tanaman padi yang siap panen.


Baca juga: Bupati Kapuas ajak generasi muda isi kemerdekaan dengan karya positif

Desa Warnasari sebagai tempat pelaksanaan panen raya, hanyalah sebagian kecil dari areal sentra penyangga pangan bagi Kalteng, yang dapat disumbangkan oleh Kapuas.

Kecamatan Tamban Catur, merupakan salah satu sentra produksi padi di Kapuas dengan luas tanam 4.954 hektare. Dari luasan tersebut, diperkirakan menghasilkan 15.460 ton gabah kering giling atau setara 10.049 ton beras, dengan indeks pertanaman menuju 200 dan didominasi varietas padi siam lokal serta padi unggul.

Kabupaten Kapuas, sebagai salah satu lokasi yang ditunjuk dan disiapkan pemerintah pusat, diharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap target swasembada pangan nasional.

Berdasarkan data dari ATR/BPN, Kapuas memiliki luas lahan baku sawah mencapai 45.012 hektare. Pada 2025, target luas tanam adalah 80.000 hektare, dan hingga saat ini telah tercapai 62.377,4 hektare atau 78 persen dari target.

Program strategis yang tengah dijalankan adalah optimalisasi lahan (oplah) pertanian dengan alokasi 2.990 hektare, serta cetak sawah rakyat seluas 40.799 hektare.

Oplah bertujuan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas melalui pembangunan tata air mikro, sedangkan cetak sawah rakyat menambah luas baku sawah di Kabupaten Kapuas. Khusus di Kecamatan Tamban Catur, hingga 7 Agustus 2025, realisasi tanam mencapai 68 persen atau 4.954 hektare dari target 7.200 hektare.

Untuk itu, ia mengajak para petani, penyuluh pertanian lapangan, dan dinas terkait untuk bekerja lebih keras guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Ditambahkannya, pada 2025, pemerintah telah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian, di antaranya 25 unit combine harvester dan 10 unit rotavator yang telah didistribusikan kepada Brigade Pangan dan kelompok tani di wilayah Kapuas.

“Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan optimal untuk mendukung program pangan nasional,” demikian Wiyatno.


Baca juga: DPRD terima rancangan akhir RPJMD 2025-2029 dari Pemkab Kapuas

Baca juga: Disarpustaka Kapuas beri pelatihan penyusunan arsip bagi OPD

Baca juga: Pemkab Kapuas naik peringkat jadi Kabupaten Layak Anak kategori Madya


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.