Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyambut positif seminar untuk penguatan wawasan kebangsaan yang digelar Pemkab Kotim dengan menyasar generasi muda, mulai dari pelajar SMP, SMA hingga mahasiswa.
“Kegiatan ini sangat bagus sekali, rasanya beberapa tahun terakhir baru kali ini diadakan seminar wawasan kebangsaan berkaitan dengan Ukhuwah Islamiyah, kalau bisa kegiatan seperti ini jangan cuma sekali, mungkin nanti akhir tahun diadakan lagi,” kata Wakil Ketua II DPRD Kotim Rudianur di Sampit, Selasa.
Seminar wawasan kebangsaan yang digelar di Gedung Serbaguna Sampit tersebut mengangkat tema Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah, Jalan Menuju Persatuan dan Kemajuan Bangsa.
Rudianur menganggap seminar ini kegiatan yang sangat positif karena dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan, memperkuat persatuan, serta membekali pelajar dengan ketahanan mental dan spiritual menghadapi tantangan globalisasi dan ideologi asing.
Pembekalan ini juga diharapkan agar generasi muda dapat memahami jati diri bangsa, bertingkah laku sesuai falsafah Pancasila dan menjaga keutuhan serta keharmonisan masyarakat Indonesia yang sejalan dengan ajaran agama Islam.
“Dengan adanya wawasan kebangsaan ini harapannya generasi muda bisa menyerap, paling tidak hari ini dapat ilmu dasar bahwa wawasan kebangsaan itu seperti apa. Dalam seminar tadi juga dijelaskan bahwa wawasan kebangsaan itu adalah saling menghormati, saling tepo seliro (tenggang rasa),” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Kotim perdalam wawasan kebangsaan generasi muda
Ia melanjutkan, Dr. Habib Segaf Bin Hasan Baharun sebagai narasumber dalam seminar tersebut menyampaikan bahwa Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah ibarat dua sayap burung yang tidak bisa dipisahkan.
Hal ini menggambarkan bahwa kedua konsep ini harus berjalan bersamaan dan saling melengkapi dalam kehidupan umat Islam, sehingga menciptakan harmoni antara identitas agama dan kebangsaan demi keutuhan negara dan masyarakat
Menurutnya, wawasan kebangsaan dengan paham Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah ini juga sejalan dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), sebuah panduan yang dibuat pada masa Orde Baru untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Dengan memperdalam wawasan kebangsaan ini dalam diri generasi muda diharapkan dapat membentuk kekebalan dari pengaruh ideologi asing yang bertentangan dan dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Wawasan kebangsaan juga dapat meningkatkan pemahaman akan dampak negatif dan menghindarkan generasi muda dari pergaulan bebas dengan memperkuat karakter, menanamkan nilai-nilai luhur seperti Pancasila.
“Makanya, kami berharap kegiatan ini lebih sering digelar terutama bagi para ASN dan pelajar, baik itu sekolah formal dan informal, sehingga setiap warga Indonesia bisa saling menghormati bukan saling menjelekkan, dimana itu adalah salah satu nilai luhur yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” demikian Rudianur.
Baca juga: Personel intel Polres Kotim diduga menghilang sejak 20 Agustus
Baca juga: Masyarakat Kotim diingatkan bayar PBB-P2 tepat waktu agar terhindar sanksi
Baca juga: Raperda inisiatif tentang hak keuangan dan administrasi DPRD Kotim disepakati
