Jakarta (ANTARA) - Platform telemedisin Halodoc menghadirkan layanan klinik digital Halofit yang dirancang untuk penanganan berat badan secara personal termasuk obesitas.
VP Consultation & Diagnostics Halodoc, Ignasius Hasim menyampaikan bagi Halodoc mengatasi obesitas bukan sekadar menurunkan angka di timbangan, tetapi membantu masyarakat membangun kesadaran dan kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan.
“Obesitas itu bukan cuma sekedar penampilan, obesitas itu sebuah penyakit. Untuk bisa menangani obesitas butuh pendekatan yang tidak hanya berbasis medis, tapi juga sosial dan emosional,” kata Ignasius, dalam konferensi pers peluncuran Halofit di Jakarta, Rabu.
Ignasius menyampaikan data Halodoc tahun 2024 menunjukkan, sekitar 75 persen pasien nutrisionis Halodoc telah mencari dukungan untuk manajemen berat badan, namun sebagian besar masih berfokus pada pengaturan pola makan dan edukasi gaya hidup.
Peluncuran Halofit ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya prevalensi obesitas di Indonesia yang kini menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat.
Data terbaru dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kemenkes pada Juni 2025 juga menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perempuan dan 25 persen laki-laki mengalami obesitas sentral, kondisi yang meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
Selain itu, studi Awareness, Care and Treatment in Obesity Management (ACTION) yang dilakukan oleh Novo Nordisk di wilayah APAC ini menemukan bahwa diskusi mengenai berat badan masih terbatas, dengan hanya sekitar 30 persen individu dengan obesitas yang pernah mendiskusikan berat badan dengan profesional kesehatan dalam lima tahun terakhir.
“Halofit menjadi langkah nyata Halodoc untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif melalui penanganan obesitas yang komprehensif dan berkelanjutan,” ujar Ignasius.
Dalam hal ini Halofit berkolaborasi dengan Novo Nordisk Indonesia, bagian dari perusahaan kesehatan global asal Denmark yang lebih dari 20 tahun berkontribusi di Indonesia, yang berfokus pada penanganan penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes, serta memperluas edukasi dan akses pendampingan klinis yang berkualitas.
Clinical, Medical, and Regulatory Director Novo Nordisk Indonesia, Riyanny Meisha menyampaikan obesitas merupakan suatu penyakit dan harus diintervensi.
Hal ini lantaran kalau tidak diintervensi, lanjut Riyanny, obesitas akan menyebabkan ke penyakit kronis lainnya. Menurut dia, tata laksana obesitas memerlukan pendekatan komprehensif melibatkan perubahan gaya hidup, farmakoterapi, dan intervensi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
“Karena obesitas sendiri ini sudah mengkhawatirkan secara global lebih dari 1 miliar orang kena obesitas. Dan kalau dibiarkan enggak cuma berimpact terhadap pembiayaan kesehatan, tetapi juga kualitas hidup manusia,” kata Riyanny.
Dalam hal ini, Halofit hadir sebagai layanan klinik digital yang dirancang untuk penanganan berat badan secara personal di bawah pengawasan dokter, dengan pendekatan multidisiplin yang memadukan sains, teknologi, dan perubahan gaya hidup.
Seluruh program Halofit berada di bawah pengawasan Board of Wellness Halofit, yang terdiri dari dokter spesialis endokrin dan spesialis gizi klinis.
Melalui Halofit, pengguna dapat menjalani program mencakup konsultasi dokter, rencana makan atau personal meal plan dari ahli gizi, obat pendamping, pendampingan 30 hari oleh dokter & ahli giz, serta injeksi terapi medis GLP-1 untuk membantu mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat badan dengan aman jika diperlukan.
