Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman meminta pemerintah provinsi memperkuat manajemen risiko bencana untuk meminimalisir berbagai potensi kerugian yang dapat terjadi di daerah.
“Kondisi cuaca ekstrem kadang terjadi, baik panas maupun hujan. Karena itu perlu antisipasi supaya tidak timbul kerugian besar,” katanya, Rabu.
Sirajul menilai, Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang kerap menghadapi ancaman bencana alam, baik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau, maupun banjir saat musim penghujan. Oleh karena itu, langkah antisipatif sejak dini menjadi keharusan agar dampaknya tidak meluas.
"Penguatan mitigasi bencana tidak hanya dilakukan dalam bentuk penanggulangan pasca kejadian, tetapi harus dimulai dari tahap perencanaan pembangunan," ucapnya.
Dengan demikian, potensi bencana dapat ditekan melalui desain dan strategi pembangunan yang responsif terhadap kondisi alam.
Lebih lanjut, Sirajul menyebutkan potensi bencana seperti longsor, banjir, maupun abrasi bisa diminimalisir jika perencanaan infrastruktur mempertimbangkan risiko lingkungan secara menyeluruh.
“Perencanaan pembangunan itu tidak bisa hanya fokus pada hasil fisik. Harus ada analisis risiko bencana yang matang agar bangunan yang dibuat tidak mudah rusak,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Kalteng dorong solusi penyelesaian sengketa lahan
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menilai, pembangunan yang tidak memperhatikan faktor lingkungan justru berpotensi menimbulkan kerugian besar.
Anggaran yang sudah dikeluarkan bisa menjadi sia-sia apabila infrastruktur tidak mampu bertahan menghadapi kondisi alam ekstrem.
“Jangan sampai kita sudah mengeluarkan biaya besar untuk pembangunan, tapi tidak memperhitungkan dampak dari musibah,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar pemerintah daerah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga penelitian, akademisi, dan masyarakat lokal, untuk merancang kebijakan pembangunan yang berbasis mitigasi risiko.
Sirajul berharap, setiap proyek pembangunan di Kalimantan Tengah ke depan wajib disertai kajian risiko bencana serta perencanaan teknis yang matang. Dengan begitu, hasil pembangunan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Intinya pembangunan berjalan baik, tetapi di satu sisi juga memerhatikan antisipasi bencana. Ini perlu diperhatikan lagi karena menjadi bagian penting dari pembangunan yang terukur,” demikian Sirajul.
Baca juga: Legislator Kalteng ingatkan persatuan dan gotong royong kunci hadapi tantangan zaman
Baca juga: DPRD Kalteng dorong solusi penyelesaian sengketa lahan
Baca juga: DPRD minta Pemprov Kalteng optimalkan program penanggulangan kemiskinan
