Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Tengah terus melakukan penguatan pengawasan khususnya terhadap aktivitas pertambangan di lingkungan provinsi setempat.
"Hal ini kami lakukan guna memastikan kepatuhan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan," kata Kepala DLH Kalteng Joni Harta dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Senin.
Joni menjabarkan perusahaan tambang di wilayah Kalteng secara umum menunjukkan tingkat kepatuhan cukup baik. Hanya saja dari evaluasi per September 2025, masih ditemukan empat perusahaan yang harus diberikan sanksi administratif.
"Lantaran perusahaan tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar lingkungan, seperti pengelolaan air limbah dan pemenuhan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal)," ujarnya.
Baca juga: Kalteng optimalkan pengelolaan sampah menuju 'Zero Waste'
Dia pun menyampaikan setiap tingkatan pemerintahan memiliki kewenangan berbeda dalam memberikan tindakan hukum kepada perusahaan tambang.
Selain memperketat pengawasan, DLH Kalteng juga mendorong perusahaan tambang memanfaatkan laboratorium lingkungan milik pemerintah provinsi sebagai bagian dari kewajiban uji kualitas udara, air, dan tanah.
Langkah ini tak hanya memastikan standar lingkungan terpenuhi, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor jasa lingkungan.
"Kami juga turut berupaya berkontribusi dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah," terangnya.
Upaya ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran yang menegaskan agar sektor pertambangan tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan daerah melalui pengelolaan lingkungan yang baik dan penggunaan fasilitas pemerintah.
Baca juga: Rakorda LH perkuat koordinasi pemda Se-Kalteng kelola lingkungan hidup
Baca juga: DLH Kotim dapat penghargaan kinerja pengelolaan sampah
Baca juga: DLH Kalteng dorong partisipasi semua pihak dalam gerakan penghijauan
DLH Kalteng: Penguatan pengawasan pastikan perusahaan patuh dalam pengelolaan lingkungan
ARSIP - Aktivitas bongkar muat batu bara. ANTARA/NOVA WAHYUDI
