Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berkomitmen penuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendorong kompetensi guru melalui pelatihan pembelajaran mendalam (deep learning).
“Sebagai pondasi pendidikan, guru memegang peran penting dalam membangun generasi masa depan. Guru bukan hanya mengajar, tetapi mendidik, membina, dan mengarahkan karakter anak-anak kita,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kotim Rafiq Riswandi di Sampit, Kamis.
Hal ini disampaikan dalam acara Showcase : Talkshow Dan Pameran Peserta Pelatihan Pembelajaran Mendalam Guru SMP, SMA dan SMK tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kotim bersama Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kalteng.
Rafiq menyampaikan apresiasi atas diselenggarakan kegiatan ini yang menjadi bagian untuk meningkatkan kompetensi guru, sebab diketahui guru berperan krusial sebagai pondasi pendidikan.
Ia berharap pelatihan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas, kompetensi, dan inovasi dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut, ia menekankan visi untuk mencetak murid teladan.
“Kita bertekad mencetak murid-murid teladan, bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia, sopan, jujur, dan memiliki karakter yang kuat,” tegasnya.
Pemerintah daerah, lanjut Rafiq, akan terus memberikan dukungan agar program pembelajaran berkelanjutan, konsisten, dan terstruktur seperti ini terus dilakukan, demi menciptakan pendidikan yang maju dan berdaya saing di Kotim.
“Teruslah menjadi sosok inspiratif. Teruslah menjadi sumber cahaya bagi generasi penerus. Kami di pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan agar pendidikan di Kotim terus maju, berkembang dan mampu mencetak generasi yang cerdas, berakhlakul karimah serta berdaya saing,” demikian Rafiq.
Baca juga: Kades dan ASN Kotim positif narkoba kini dalam pengawasan BNNK
Sementara itu, Kepala BGTK Provinsi Kalimantan Tengah I Ketut Sukajaya menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah implementasi dari pembelajaran mendalam.
Konsep utamanya adalah menciptakan proses pembelajaran yang memenuhi tiga syarat utama, yakni Mindful Learning (Berkesadaran), Meaningful Learning (Bermakna) dan Joyful Learning (Menggembirakan).
“Supaya mereka berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, guru harus memahami konsep pembelajaran, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan refleksi," jelas Sukajaya.
Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk Inservice Learning 1 yang meliputi lima hari tatap muka), dilanjutkan dengan On The Job Training yang terbagi dalam tiga sesi di sekolah masing-masing dan diakhiri dengan Inservice Learning 2 untuk refleksi dan berbagi praktik.
Menurut hasil monitoring dan evaluasi BGTK, kompetensi tenaga kependidikan di Kotim dalam penerapan pembelajaran yang mendalam telah menunjukkan hasil yang cukup bagus.
Guru-guru memiliki rasa percaya diri, karena mereka memiliki modal untuk meningkatkan kompetensinya. Lalu, anak-anak memiliki antusiasme, rasa percaya diri dan bergembira di dalam melaksanakan pembelajaran.
“Sehingga itu menjadi indikator kami untuk dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran mendalam ini akan efektif meningkatkan pendidikan bermutu di semua jenjang, baik itu PAUD, SD, SMP hingga SMA sederajat,” ucapnya.
Ia menambahkan, diharapkan kedepannya seluruh peserta didik dapat mengikuti seluruh alur pembelajaran dengan baik, sehingga terbentuk profil pelajar Pancasila, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, berkebhinnekaan dan mandiri.
Baca juga: Pemkab Kotim lelang terbuka 11 jabatan
Baca juga: Beringin Tunggal Jaya raih predikat Istimewa penilaian Desa Percontohan Antikorupsi
Baca juga: DPRD Kotim kecewa temukan tiga kades dan dua ASN terindikasi positif narkoba
