Sampit (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tetap optimis pengerjaan proyek fisik dapat selesai meski waktu menjelang akhir tahun kurang dari dua bulan.
“Untuk sebagian pekerjaan memang ketika perubahan baru dikerjakan dan kemarin anggaran perubahan di September dan penetapannya sekitar Oktober. Tetapi secara teknis semua itu sudah kami perhitungkan, sehingga kami optimis dengan sisa waktu ini bisa dikerjakan,” kata Kepala Dinas SDABMBKPRKP Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Jumat.
Ia mengakui sebagian proyek fisik yang dimasukan pada APBD Perubahan dikerjakan agak terlambat. Hal tersebut dikarenakan proses penetapan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 itu sendiri juga terlambat, yakni baru ditetapkan pada Oktober.
Kendati demikian, ia meyakinkan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek yang telah direncanakan.
Proyek-proyek tersebut tetap akan dilaksanakan meskipun tantangan yang dihadapi cukup beragam, termasuk kondisi cuaca yang sudah memasuki musim hujan.
Selain itu, mitra kerja, PPK dan pengawas lapangan juga diminta bekerja keras memantau pekerjaan agar sesuai jadwal.
“Terkait cuaca dan sebagainya itu sudah kami perhitungkan, sudah kami sesuaikan metode penanganannya. Misalnya, untuk daerah banjir tidak mungkin dikerjakan dengan konstruksi yang tidak sesuai. Karena untuk cuaca sendiri bukan hanya tahun ini yang seperti ini, jadi sudah kami antisipasi,” tuturnya.
Baca juga: Pelni Sampit terapkan diskon tiket 20 persen jelang Nataru
Dalam kesempatan ini, Mentana juga menanggapi mengenai laporan pada Rapat Koordinasi Pengendalian dan Evaluasi (Rakordalev) Kegiatan Pembangunan Daerah Triwulan III beberapa waktu lalu.
Realisasi serapan anggaran untuk program fisik pada waktu itu sempat menjadi sorotan Wakil Bupati Kotim, lantaran capaiannya terbilang masih sangat rendah.
Mentana menerangkan, sebenarnya untuk pekerjaan fisik totalnya sudah di atas 68 persen, tapi memang dari serapan anggarannya masih rendah otomatis laporan pun rendah, yakni di bawah 50 persen.
Hal itu dikarenakan beberapa proyek fisik itu pengerjaannya masih belum 100 persen, sehingga penyerapan anggarannya pun belum optimal.
“Pekerjaannya masih berjalan, masih banyak yang belum 100 persen, tapi kalau dari program fisiknya sudah signifikan,” demikian Mentana.
Sementara itu, berdasarkan data dari Bidang Bina Marga Dinas SDABMBKPRKP Kotim, terdapat 67 ruas jalan yang masuk dalam daftar perbaikan pada anggaran perubahan tahun ini.
Dari jumlah tersebut, delapan proyek prioritas difokuskan di beberapa titik strategis, yakni Jalan Pramuka, Jalan Bengkirai, Jalan Lesa Parenggean, Jalan Anggur III, Jalan Nyai Enat,Jalan Samudera Kecamatan Kota Besi, Jalan Wengga Metropolitan, dan Jalan Jenderal Sudirman Km 14 menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan kontingen FTIK junjung sportivitas dan raih prestasi terbaik
Baca juga: Pemkab Kotim dongkrak PAD melalui retribusi PBG dan SLF
Baca juga: Usulan Komisi III DPRD Kotim langsung ditindaklanjuti pemerintah pusat
