Pelajar asal Kalteng raih Gold Medal dalam ISIF 2025

id disdik kalteng, pelajar kalteng berprestasi, isif 2025,International Science and Invention Fair,kalimantan tengah

Pelajar asal Kalteng raih Gold Medal dalam ISIF 2025

Pelajar Kalteng dalam International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 di Denpasar, Bali. (ANTARA/HO-Disdik Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Pelajar SMA asal Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berhasil mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional, yakni dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah Muhammad Reza Prabowo di Palangka Raya, mengapresiasi seluruh tim dan sekolah yang telah mengharumkan nama daerah di panggung internasional.

‎“Atas nama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, saya menyampaikan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para siswa, kepala sekolah, guru pembimbing, serta orang tua yang telah mendukung penuh hingga lahirnya prestasi tiga Gold Medal di ISIF 2025,” jelasnya.

Baca juga: TWKC asah kreativitas dan kepemimpinan pelajar di Kotim

Adapun tiga tim riset dari SMAN 2 dan SMAN 3 Palangka Raya berhasil meraih Gold Medal dalam ISIF 2025 yang digelar di Denpasar, Bali tersebut.

Kompetisi bergengsi yang diikuti peserta dari berbagai negara ini diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) dan menghadirkan berbagai inovasi terbaik di bidang sains dan teknologi.

‎Dalam kategori Life Sciences, tim pertama dari SMAN 2 Palangka Raya yang beranggotakan Sintong Albert Nicodeus Doloksaribu, Raeni Dwijayanti, Brigita Cahyani Cesaria, Kezia Surya Atalia, dan Nazliafiva Zulfadya sukses memikat perhatian juri melalui penelitian berjudul “Hoya-Herbal Hair Tonic: Extract of Hoya Leaf (Hoya parasitica) for Hair Loss Treatment”.

Mereka memanfaatkan potensi daun Hoya sebagai bahan dasar hair tonic untuk membantu mengatasi kerontokan rambut, sekaligus mengangkat kekayaan hayati lokal sebagai basis inovasi ilmiah.

Tim kedua terdiri dari Crisnatha Gavrilano Putra, Jericho Otniel Maylando Bungai, Gavrila Ivena Cereliasi, dan Keyzia Aprilia dari SMAN 2 Palangka Raya, serta Netanya Ebigail Nitara Tarigan dari SMAN 3 Palangka Raya.

Mereka mengusung penelitian berjudul “Analeptics Product Based On Bajakah Hatue As Anti Breast And Lymph Node Cancer”. Riset ini mengangkat potensi tanaman lokal Bajakah Hatue sebagai produk analeptik yang berpotensi menjadi alternatif pencegahan kanker payudara dan kanker kelenjar getah bening.

Melalui penelitian ini, para siswa tidak hanya menunjukkan kecakapan ilmiah, tetapi juga kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat.

‎Sementara itu, tim ketiga yang Wynona Anneliese Winterberg (SMAN 2 Palangka Raya), bersama Christy, Hillary Natasha Saconk, Devita Aurelia Zefanya, Puttri Candra Kirana (SMAN 2 Palangka Raya), dan Beatrix Fuji Emmanuella Putri Karnida (SMAN 3 Palangka Raya), turut menyumbang medali emas melalui penelitian bertajuk “San Koetjape Cortex Tea: Sandoricum koetjape Bark as a Natural Remedy for Hemorrhoids”.

Mereka mengembangkan teh herbal dari kulit batang Sandoricum koetjape sebagai upaya pemanfaatan tanaman lokal untuk membantu mengatasi wasir secara alami.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya komitmen penguatan SDM unggul dan beri apresiasi siswa berprestasi

Baca juga: Pemkab Kotim dorong inovasi guru demi cetak generasi cerdas berkarakter

Baca juga: Revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di Kalteng tak hanya tampak pada 'angka'


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.