Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor memimpin kegiatan gotong royong membersihkan lahan di sekitar Bandara Haji Asan Sampit agar bebas dari obstacle atau rintangan yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan.
“Hari ini kami melaksanakan gotong royong di sekitar bandara, terutama pada lahan yang sudah kami ganti rugi dari masyarakat. Karena harapan kami ke depannya bandara ini bisa berkembang, jadi apa yang bisa kita perbaiki maka akan kita perbaiki,” kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Lahan yang dibersihkan kali ini berlokasi di sekitar jalan masuk Bandara Haji Asan Sampit yang belum lama ini telah dibebaskan atau diganti rugi oleh pemerintah daerah dari masyarakat, dengan luasan lebih dari satu hektare.
Lahan tersebut yang sebelumnya merupakan semak belukar dan sebagian kebun warga dibabat habis, pohon-pohon tinggi pun ditebang agar tidak mengganggu jarak pandang pada aktivitas penerbangan.
“Pohon-pohon tinggi yang dibersihkan sehingga landasan bandara itu dari jalan masuk pun sudah kelihatan, jadi bagus kelihatannya. Walaupun, tidak bisa sekaligus semuanya, ini bertahap mana yang bisa kita ganti rugi oleh pemerintah daerah ini akan kami bersihkan,” tuturnya.
Selain untuk meningkatkan keamanan di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Halikinnor mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menarik minat lebih banyak maskapai penerbangan untuk mau beroperasi di Sampit.
Ia juga membeberkan bahwa sekitar 8 Desember 2025 mendatang ada tim dari beberapa maskapai penerbangan yang akan berkunjung ke Sampit untuk melakukan survei guna melihat kesiapan bandara setempat.
Kunjungan ini tak lepas dari upaya pemerintah daerah melalui koordinasi terus menerus ke sejumlah maskapai. Pasalnya, ada beberapa maskapai yang memberikan respons positif, di antaranya Super Air jet dan TransNusa.
“Tim itu akan meninjau, makanya kita persiapkan. Dengan mereka melihat bahwa kita sudah melakukan pembenahan-pembenahan, mudah-mudahan mereka berminat untuk masuk ke Sampit,” ujarnya.
Baca juga: DLH Kotim apresiasi swasta bantu penghijauan di Sampit
Ia menambahkan, jika anggaran memungkinkan selanjutnya gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara juga akan dipindahkan ke lahan yang telah dibebaskan tersebut.
Hal ini menjadi bagian dari rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Sebab, posisi gedung PKP-PK saat ini dinilai sudah tidak strategis untuk pengembangan bandara.
Dengan dilakukan pemindahan gedung PKP-PK tersebut maka pesawat yang lebih besar bisa beroperasi di bandara tersebut dan itu juga bagian dari upaya untuk menarik minat maskapai lainnya.
Seperti diketahui, bahwa saat ini hanya ada satu maskapai yang melayani jasa penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit, yaitu Maskapai NAM Air.
Halikinnor berharap dengan lebih banyak maskapai yang beroperasi di Sampit, maka akan membentuk persaingan layanan jasa yang lebih sehat, khususnya dari segi harga tiket.
Disamping itu, untuk pemenuhan kebutuhan transportasi udara di Kotim, mengingat Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak dan ada puluhan perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah setempat.
“Potensi untuk maskapai lain masuk ke Sampit itu sangat ada, makanya kita berupaya untuk memenuhi ketentuan baik itu dari segi keamanan dan lainnya, nanti secara teknis operator yang menilai. Kalau kita hanya mengundang tanpa berbenah tidak mungkin, makanya kita berbenah seperti ini,” demikian Halikinnor.
Baca juga: Baru dua pelamar lengkapi berkas lelang JTP Pratama Kotim
Baca juga: Bulog Kotim pastikan stok beras aman jelang Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Disdik Kotim dorong implementasi UKS dan dokter kecil wujudkan generasi sehat
