Sampit (ANTARA) - Setelah lama terbengkalai, gedung Expo Sampit akan segera difungsikan melalui kolaborasi antara Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dengan kelompok pemuda.

“Kami mencoba memberdayakan kemanfaatan gedung itu, jadi rencananya 2 Mei mendatang kami akan menggelar kegiatan berkolaborasi dengan kalangan pemuda, Disdik dan Dispora,” kata Pelaksana Tugas Kepala Diskopukmperindag Kotim Fahrujiansyah di Sampit, Rabu.

Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu kalangan pemuda di Kotim mengusulkan agar Gedung Expo Sampit yang cukup lama terbengkalai bisa dimanfaatkan, mengingat anggaran untuk pembangunan gedung itu tidaklah sedikit.

Gedung Expo Sampit yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 Sampit itu dibangun tahun 2019 di masa kepemimpinan Bupati Kotim Supian Hadi dan wakilnya, almarhum Muhammad Taufiq Mukri. 

Pembangunan selesai pada 2021 dan hingga sekarang bangunan itu tak kunjung difungsikan. Total anggaran yang digelontorkan untuk membangun gedung itu mencapai Rp33 miliar.

Keberadaan gedung yang bernilai investasi tinggi namun tidak difungsikan itu pun dianggap sebagai salah satu tantangan yang harus diselesaikan bagi kalangan pemuda.

“Tapi, sebelumnya yang jadi pertimbangan kami karena gedung tersebut masih proses hukum, belum inkracht, sehingga usulan para pemuda pada waktu itu belum bisa langsung kami iyakan,” tuturnya.

Seperti yang diketahui bahwa ada kasus korupsi menyangkut proyek Gedung Expo Sampit yang proses hukumnya masih berlangsung dan anjuran dari instansi terkait agar tidak ada aktivitas apapun di bangunan tersebut sebelum ada status hukum yang jelas.

Baca juga: BPJS Kesehatan Sampit pastikan kemudahan layanan saat libur Lebaran

Namun dengan dorongan dari kalangan pemuda, yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim dan UMKM Harati, ia pun berinisiatif untuk berkonsultasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotim tentang pemanfaatan aset daerah yang masih dalam proses hukum.

Hasil konsultasi itu, Kejari menyampaikan bahwa gedung itu boleh dimanfaatkan meski belum inkracht asalkan pihak kepolisian tidak menjadikan gedung itu sebagai barang bukti. Pihak dinas diminta untuk berkoordinasi dengan Polda Kalteng yang menangani kasus korupsi itu.

“Kemudian kami mengkonfirmasi ke Polda dan bertemu dengan penyidik yang menangani kasus itu, jadi kata mereka gedung itu bisa digunakan tapi syaratnya sebelum digunakan harus difoto dulu kondisi sebelum dan kalau mau melakukan perbaikan juga difoto,” ujarnya.

Dengan arahan dari Kejari Kotim maupun Polda Kalteng, maka pihaknya memberanikan diri berkolaborasi dengan kalangan pemuda untuk memfungsikan Gedung Expo Sampit yang semua pembiayaannya merupakan swadaya dari himpunan pemuda.

Operasional perdana Gedung Expo Sampit dijadwalkan pada 2 Mei 2025 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. 

Rencananya Dinas Pendidikan (Disdik) akan menggelar kegiatan fun run yang diikuti oleh pelajar SMP dan SMA dengan menjadikan halaman Gedung Expo Sampit sebagai starting point dan finish, dengan rute mengelilingi kawasan Terowongan Nur Mentaya.

Lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan menggelar pameran peralatan olahraga. Sedangkan Diskopukmperindag bersama kalangan pemuda akan menggelar Bazar UMKM untuk semakin memeriahkan acara tersebut.

Baca juga: Warga Sampit antusias sambut pasar murah jelang Lebaran

“Ada juga rencana untuk menggunakan gedung Expo Sampit itu sebagai lokasi MTQ Kecamatan, tapi masih belum final,” imbuhnya.

Sebagai langkah awal, Diskopukmperindag mendatangkan alat berat untuk meratakan dan membersihkan semak belukar di sekeliling Gedung Expo Sampit. Sementara, kalangan pemuda bergotong royong membersihkan bagian dalam gedung.

Pihaknya juga mengecek kondisi gedung setelah lama tidak digunakan dan ditemukan beberapa bagian yang kerusakan, seperti plafon yang terbuka, atap bocor dan toilet yang belum tuntas.

Kondisi itu menunjukkan bahwa gedung tersebut membutuhkan pembenahan, namun karena anggaran swadaya terbatas maka pihaknya akan berupaya melakukan perbaikan sebisanya, terutama atap yang bocor agar tidak sampai mengganggu berlangsungnya acara.

“Ini pula alasan kami termotivasi memanfaatkan gedung itu, karena jika dibiarkan semakin lama maka kerusakannya akan semakin parah. Hal itu tentunya akan sangat disayangkan, karena gedung itu dibangun menggunakan uang negara uang masyarakat,” lanjutnya.

Selain itu, akses menuju Gedung Expo Sampit sementara ini masih melalui jalan samping kanan Gedung Voli Indoor, karena belum ada akses langsung dari jalan raya menuju gedung itu.

Dengan adanya kegiatan di Gedung Expo Sampit diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya para pedagang sehingga perputaran uang atau ekonomi bisa meningkat dari ramainya orang yang datang.

“Dari upaya yang kami lakukan ini juga diharapkan bisa menarik perhatian pemerintah daerah, khususnya Bupati Kotim sehingga bisa memberikan support dana untuk perbaikan sebagai bentuk apresiasi, itulah harapan kami,” demikian Fahrujiansyah.

Baca juga: Waket I DPRD Kotim minta pemerintah perketat distribusi Minyakita

Baca juga: Bupati Kotim: Penertiban kawasan tak berdampak pada karyawan dan masyarakat

Baca juga: DLH Kotim ajak masyarakat dukung Gerakan Lebaran Minim Sampah


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025