Sleman (ANTARA
News) - Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito dan Kepolisian
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah selesai melakukan otopsi terhadap
empat korban insiden penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY.
Kepala Bidang Kedokteran Polda DIY AKBP Didiet Setioboedi di Sleman,
Sabtu, enggan membeberkan hasil otopsi dengan alasan akan diserahkan
langsung ke tim penyidik.
Empat tersangka yang menjadi korban penembakan yakni Angel Sahetapi
alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel
Yermiayanto Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38). Jenazah selesai
diotopsi sekitar 20.30 WIB.
"Otopsi sudah selesai. Seluruh data akan kami sampaikan ke tim
penyidik. Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya. Penyidik akan
menjelaskan itu semua," katanya.
Ia mengatakan, hasil otopsi akan disampaikan bersama dengan hasil
penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh
tim penyidik.
"Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya, silakan bertanya ke tim penyidik," katanya.
Ditanya terkait jenis peluru yang digunakan dan jumlah luka tembak
setiap jenazah, dirinya pun berkeras enggan berkomentar lebih lanjut.
"Maaf, tanya ke penyidik saja," katanya.
Setelah selesai diotopsi, properti berupa pakaian korban penembakan langsung di bawa ke Polda DIY.
Sebelumnya, kerabat dekat korban insiden Lapas Cebongan Adrianus
Candra Galaga alias Dedi (33), Piter Joko menyayangkan sistem pengamanan
Lapas Cebongan.
Joko juga mempertanyakan alasan pemindahan Dedi, dari Polda DIY ke
Lapas Cebongan, Sleman. Sebab, Dedi belum tiga hari tiga hari ditangkap
oleh aparat kepolisian. Ia mengatakan pemindahan Dedi tidak
dikomunikasikan dengan pihak keluarga.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum mengusut tuntas dan
transparan atas insiden Lapas Cebongan. Kami minta pejabat penegak hukum
bertanggung jawab atas kejadian ini," katanya.
Jenazah korban insiden Cebongan selesai diotopsi
Kami mengharapkan aparat penegak hukum mengusut tuntas dan transparan atas insiden Lapas Cebongan.