508 Petugas Sensus Disebar Di Kotawaringin Timur

id 508 Petugas Sensus Disebar Di Kotawaringin Timur

KSK itu merupakan pegawai BPS yang nantinya ditugaskan di tiap kecamatan,"
Sampit, Kalteng, 18/4 (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah mengerahkan sebanyak 508 petugas untuk melaksanakan Sensus Pertanian 2013 yang dimulai pada 1 Mei.

"Total petugasnya ada 508 orang yang nantinya akan mendata di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Kotim. Mereka bertugas satu bulan selama sensus pertanian dilaksanakan yaitu tanggal 1 hingga 31 Mei 2013 ini," kata Kepala BPS Kotim, Militan, Kamis.

Militan yakin petugas sensus atau disebut dengan Petugas Pencacahan Lengkap (PCL) tersebut akan menjalankan tugas dengan mendata secara teliti di lapangan.

Pasalnya, PCL merupakan masyarakat yang direkrut untuk mendata di daerah mereka masing-masing sehingga dipastikan akan hafal betul siapa saja yang harus mereka data. Meski begitu, BPS tetap memberi pelatihan kepada PCL sebagai bekal untuk pendataan dan pelaporan sesuai prosedur.

Jumlah PCL yang direkrut di tiap kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan, khususnya melihat jumlah penduduk atau sasaran yang akan didata. Seperti di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, jumlah PCL yang direkrut cukup banyak yaitu 80 orang, sesuai dengan perkiraan banyaknya petani yang akan didata dalam sensus pertanian tersebut.

PCL di lapangan nantinya akan dipantau oleh seorang koordinator tim yang tiap orang mengawasi tiga orang PCL. Selanjutnya, para koordinator tim tersebut akan bertanggung jawab kepada Koordinator Sensus Kecamatan (KSK) yang ada di tiap kecamatan.

"KSK itu merupakan pegawai BPS yang nantinya ditugaskan di tiap kecamatan," katanya.

Tapi di Kotawaringin Timur ada tiga kecamatan yang tidak ada KSK karena kami kekurangan personel, yakni di Kecamatan Bukit Santuai, Cempaga Hulu dan Tualan Hulu. Jadi di sana kami merekrut mitra yang sudah dilatih, tambahnya.

Sementara itu, setiap PCL dialokasikan insentif Rp2.600.000 ditambah uang transportasi selama mereka menjalankan tugas satu bulan pendataan sensus pertanian. BPS berharap PCL bisa menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab sehingga data yang dihasilkan sesuai harapan.

"Masa tugasnya memang satu bulan, tapi kalau mereka bisa menyelesaikan tugas tidak sampai satu bulan, ya tidak masalah," kata dia lagi.

Begitu juga kalau mereka menghadapi kendala sehingga baru bisa menyelesaikan pendataan lebih dari satu bulan, ya kita terima, tapi insentif kita tetap untuk jatah satu bulan itu saja.

Bagi Kotim sendiri, sensus pertanian ini dirasa sangat penting dilaksanakan dengan baik. Apalagi hingga saat ini sektor pertanian secara luas masih memberikan kontribusi terbesar untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kotim dengan persentase mencapai 35 persen dari total PDRB.

"Pertanian dalam arti luas di sini termasuk perkebunan kelapa sawit dan kehutanan," katanya lagi.

Sampai saat ini, pertanian memang masih menjadi andalan penyumbang pemasukan terbesar untuk PDRD Kotim, sehingga hasil sensus pertanian ini nanti sangat penting bagi kita semua. Investor juga pasti akan mempertimbangkan hasil dari sensus pertanian tersebut, kata Militan.



(T.KR-NJI/B/N005/N005)