Palangka Raya, 29/6 (Antara) - Penerima dana bantuan langsung sementara masyarakat sebagai kompensasi subsidi kenaikan harga bahan bakar minyak dinilai belum tepat sasaran.
Seorang warga, Ata yang ditemui di Palangka Raya, Sabtu mengaku namanya tidak masuk dalam daftar penerima bantuan BSLM dan tidak mendapat bantuan kompensasi tersebut.
Warga yang berdomisili di kelurahan Palangka, jalan B Koetin induk Kecamatan jekan raya itu mengatakan namanya tidak tercantum sebagai penerima dana BLSM.
"Orang yang tergolong mampu saja bisa menerima dana bantuan BLSM, tetapi saya tidak terdaftar mas," kata Ata yang sehari-hari sebagai penyapu jalan di lingkungan Universitas Palangka Raya (UNPAR) itu.
Ata hanya berharap pemerintah perlu mengecek kembali data kalau bantuan tersebut diharapkan tepat sasaran. Petugas diharapkan turun untuk melihat kondisi riil di lapangan.
Ini penting agar pemerintah lebih memperhatikan warganya yang benar-benar tergolong tidak mampu bisa menerima dana bantuan BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM tersebut.
Dengan tidak terdatanya warga yang tergolong tidak mampu sebagai penerima bantuan BLSM, itu harus dipertanyakan, namun sampai saat ini mereka bingung mau mengadu ke mana kalau namanya tidak terdaftar.
Sementara Lanen, warga jalan Madu Hara, kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau yang berprofesi sebagai penarik gerobak menyatakan hal serupa seperti yang dialami Ibu Ata.
"Saya sendiri belum terdaftar sebagai penerima bantuan dana BLSM mas. Bagaimana mau menerima uangnya, nama saya saja tidak terdaftar sebagai penerima dana tersebut," katanya.
Lanen mengatakan, seharusnya petugas lebih teliti dalam mendata secara benar dan akurat sehingga warga kurang mampu tercatat sebagai penerima bantuan BLSM dan tepat sasaran.
Dia hanya berharap pemerintah melakukan pendataan ulang sehingga tidak ada pemikiran negatif dari masyarakat, dan dana bantuan BLSM tersebut diterima oleh yang berhak.
(T.KR-RON/B/S019/S019)
