Kronologis Kerusuhan Di LP Tanjung Gusta
Jakarta (ANTARA
News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko
Suyanto menyampaikan kronologis kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan (LP)
Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (11/7).
Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan Jakarta, Jumat, ia menjelaskan bahwa Kamis (11/7) lalu ada pemadaman arus listrik di wilayah sekitar Tanjung Gusta.
Petugas LP, menurut dia, sebenarnya sudah berupaya mengatasi masalah itu dengan menyalakan generator listrik.
"Namun laporan yang saya terima dari Kemenkumham kapasitas Genset itu memang tidak bisa memenuhi keseluruhan LP," katanya.
"Inilah yang kemudian menyebabkan kekurangan persediaan air karena pompa air tidak menyala lantaran genset yang ada tidak dapat memenuhi seluruhnya," tambah dia.
Para narapidana, ia menjelaskan, kemudian marah dan merusak serta membakar kantor LP dan sel tahanan, lalu melarikan diri.
Menurut Polri, lima orang meninggal dunia akibat pembakaran dan kerusuhan di LP itu.
"Korban yang meninggal lima orang terdiri dari dua petugas lapas dan tiga napi yang sedang dibina dan membantu tugas petugas Lapas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie.
Menurut dia, saat ini api sudah dipadamkan, sepuluh petugas LP sudah dievakuasi dan 55 narapidana yang lari sudah ditangkap serta dititipkan ke Polres Binjai, Langkat dan Belawan.
Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan Jakarta, Jumat, ia menjelaskan bahwa Kamis (11/7) lalu ada pemadaman arus listrik di wilayah sekitar Tanjung Gusta.
Petugas LP, menurut dia, sebenarnya sudah berupaya mengatasi masalah itu dengan menyalakan generator listrik.
"Namun laporan yang saya terima dari Kemenkumham kapasitas Genset itu memang tidak bisa memenuhi keseluruhan LP," katanya.
"Inilah yang kemudian menyebabkan kekurangan persediaan air karena pompa air tidak menyala lantaran genset yang ada tidak dapat memenuhi seluruhnya," tambah dia.
Para narapidana, ia menjelaskan, kemudian marah dan merusak serta membakar kantor LP dan sel tahanan, lalu melarikan diri.
Menurut Polri, lima orang meninggal dunia akibat pembakaran dan kerusuhan di LP itu.
"Korban yang meninggal lima orang terdiri dari dua petugas lapas dan tiga napi yang sedang dibina dan membantu tugas petugas Lapas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie.
Menurut dia, saat ini api sudah dipadamkan, sepuluh petugas LP sudah dievakuasi dan 55 narapidana yang lari sudah ditangkap serta dititipkan ke Polres Binjai, Langkat dan Belawan.