Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Merah Putih menilai Menteri Hukum dan
HAM sewenang-wenang dalam mengambil keputusan terhadap kekisruhan yang
terjadi di internal Partai Golkar dan PPP.
"Kami mengingatkan Menkumham bahwa negara ini merupakan negara hukum
bukan negara kekuasaan. Sebagai Menkumhan, seharusnya Laoly bertindak
hati-hati, tidak melawan hukum dan tidak menabrak undang-undang," kata
Bendahara Umum Partai Golkar Munas Bali Bambang Soesatyo di Jakarta,
Jumat.
Dia mengatakan apa yang dilakukan Menkumham terhadap Partai Golkar
dan PPP merupakan tindakan melawan hukum dan sarat kepentingan politik.
Menurut dia, KMP yakin keputusan Menkumham itu tidak melalui persetujuan Presiden Joko Widodo.
"Bahkan menurut informasi yang kami terima, Presiden Jokowi tidak
mengetahui tindakan Yasona yang memihak terhadap salah satu kubu,"
ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Ade Komarodin mengatakan fraksinya
mengimbau Menkumham menciptakan stabilitas politik nasional, bukan
malah menciptakan instabilitas dengan keputusannya terhadap Golkar dan
PPP.
Dia mengatakan tiap perselisihan yang terjadi seharusnya diserahkan
kepada hukum agar tercipta stabilitas di tengah kondisi nasional saat
ini.
"Saat ini negara banyak agenda yang harus diselesaikan bersama,
misalnya dolar naik yang harus diselesaikan bersama," ujarnya.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyesalkan sikap Menkumham
yang mengintervensi terlalu jauh terhadap permasalahan internal Golkar
dan PPP.
Hal itu menurut dia bisa membuat runtuhnya bangunan demokrasi yang sudah dibangun.
"Menkumham harusnya mendorong terciptanya kondisi yang kondusif yang sudah dibangun selama ini," katanya.
Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah
mengatakan keputusan Menkumham di luar aturan yang ada dan cenderung
menggunakan kesewenang-wenangan.
Langkah Menkumham menurut dia cenderung memecah belah parpol yang dianggap tidak sejalan dengan yang bersangkutan.
"Kami tidak percaya Menteri Yasona karena banyak melanggar hukum dan sebenarnya dia kena Pasal 421 KUHP," ujarnya.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR RI Fary Djemy Francis mengatakan
fraksinya prihatin dan menyesalkan keputusan Menkumham karena ada
ketidakadilan.
Dia mengatakan persoalan intervensi Menkumham itu bukan hanya persoalan KMP, namun persoalan partai secara keseluruhan.
(I028)
Berita Terkait
Presiden Prabowo tekankan pesan antikorupsi untuk anggota KMP selama retreat
Jumat, 25 Oktober 2024 17:55 Wib
Marah-marah minta pekerjaan, dua warga Desa Patas Barsel rusak aset PT KMP
Kamis, 14 September 2023 13:59 Wib
KMP Drajat Paciran diminta dahulukan penumpang jelang arus mudik
Rabu, 5 April 2023 12:13 Wib
ASDP Indonesia Ferry kembali layani rute Kumai-Kendal
Rabu, 18 Januari 2023 9:19 Wib
Tujuh orang meninggal KMP Yunicee di selat Bali
Rabu, 30 Juni 2021 18:17 Wib
Jasa Raharja Bali jamin korban tenggelamnya KMP Yunicee
Rabu, 30 Juni 2021 9:02 Wib
KMP Yunicee tenggelam diduga terseret arus dan gelombang tinggi empat meter
Rabu, 30 Juni 2021 9:00 Wib
33 penumpang KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali ditemukan selamat
Rabu, 30 Juni 2021 8:57 Wib