PBB, New York (ANTARA News) - Seorang pejabat senior PBB pada Minggu
(22/3) mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, Presiden Yaman
Abd-Rabbo Mansour Hadi telah tiba di Aden, dan mengumumkan kota tersebut
sebagai Ibu Kota Sementara Yaman.
Sebelumnya, tempat tinggal Presiden Yaman di kota terbesar kedua di negerinya itu menjadi sasaran serangan.
Penasehat Khusus PBB Jamal Benomar mengeluarkan pernyataan itu saat
ia memberi penjelasan kepada DK melalui hubungan video dari Doha, Ibu
Kota Qatar, dalam pertemuan darurat DK atas permintaan presiden Yaman.
Hadi dan pemerintahnya telah menjadikan kota pelabuhan Aden sebagai
Ibu Kota sementara mereka, kata Benomar, demikian laporan Xinhua, Senin
pagi.
Dalam pertemuan Dewan tersebut, utusan Yaman itu juga memberitahu
Dewan Keamanan bahwa gerilyawan melancarkan kudeta terhadap presiden
yang dipilih secara konstitusional setelah mereka menduduki Ibu Kota
Yaman, Sanaa.
Dalam pidato pertamanya sejak melarikan diri dari Sanaa, Presiden
Hadi pada Sabtu (21/3) mencela perbuatan gerilyawan tersebut sebagai
"kudeta terhadap keabsahaan konstitusi" dan mengumumkan Aden sebagai
"Ibu Kota sementara" negeri tersebut.
Pada Sabtu, Hadi menyeru gerilyawan Al-Houthi agar meninggalkan
Sanaa dan mendesak sekutu mereka agar mundur dari gedung kementerian
pemerintah di ibu kota Yaman tersebut.
Kelompok Syiah Al-Houthi merebut Sanaa pada September dan menghadapi
perlawanan sengit di bagian tengah dan selatan negeri itu dari suku
Sunni tangguh dan jaringan Al-Qaida, yang didominasi pemeluk Sunni.
Pada Kamis (19/3), Presiden Yaman tersebut dipaksa melarikan diri
dari istananya, setelah dua pesawat tempur mengincar tempat tinggalnya
di Aden, kata beberapa laporan.
Ketegangan telah muncul di Aden selama beberapa hari. Pengikut setia
Hadi mendominasi kota tersebut, tapi dua satuan militer setia kepada
As-Saqqaf, komandan pro-Ali Abdullah Saleh --yang memimpin pasukan
dengan 3.000 personel polisi khusus. Hadi gagal menurunkan As-Saqqaf
dari jabatannya pada awal Maret, sehingga memicu bentrokan baru.
Yaman adalah pangkalan Al-Qaida di Jazirah Arab (AQAP), cabang
tangguh kelompok fanatik yang telah melancarkan serangan bunuh diri
terhadap pendukung Al-Houthi.
Namun, kelompok Negara Islam (IS), yang juga dikenal dengan nama ISIL atau ISIS, mulai meraih tempat di negeri itu.
(Uu.C003)