Sampit (Antara Kalteng) - Aksi corat-coret pelajar SMA sederajat di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, merayakan kelulusan sekolah, tak terhindarkan.
"Kami mengingatkan seluruh sekolah untuk mengawasi siswanya agar tidak melakukan konvoi, aksi corat-coret dan tindakan yang negatif. Kalau mau syukuran, ya cukup di rumah, tidak perlu konvoi. Seragam jangan dicoret, lebih baik diberikan untuk adik kelas yang membutuhkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi di Sampit, Jumat.
Suparmadi berkunjung ke sejumlah sekolah saat pengumuman kelulusan sekolah. Dia meminta siswa untuk menghindari tindakan-tindakan negatif tersebut karena tidak bermanfaatkan, bahkan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Sejumlah sekolah juga sudah mengantisipasi aksi hura-hura para siswa dalam merayakan kelulusan. Seperti SMAN 3 Sampit, sengaja merazia tas siswa mereka dan menyita seragam sekolah, spidol dan cat. Sebagian siswa diduga sengaja ingin ikut konvoi dan corat-coret karena saat pengumuman kelulusan, seluruh siswa diwajibkan menggunakan seragam olahraga.
"Kalau ada yang nekat ikut aksi corat-coret, maka sekolah akan tegas tidak melayani administrasi pengurusan ijazah. Ingat, kalian masih siswa sekolah ini," kata Wakil Kepala SMAN 3 Sampit, Candra Junawanti di hadapan siswa yang menunggu pengumuman kelulusan.
Sayangnya, imbauan Dinas Pendidikan tidak sepenuhnya efektif. Pantauan di lapangan, sekitar pukul 10.00 WIB sudah banyak pelajar melakukan konvoi dengan seragam yang penuh coretan spidol dan cat.
Aksi para pelajar ini dikeluhkan sebagian masyarakat karena ugal-ugalan dan berkelompok sehingga mengganggu pengguna jalan lain. Mereka berupaya menghindari pos penjagaan polisi karena khawatir terjaring razia.
