Sampit (Antara Kalteng) - Sedikitnya 200 lebih pohon gaharu yang ditanam warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dilaporkaan hangus terbakar.
"Tanaman gaharu tersebut diperkirakan berusia 3 tahun yang ditanam di atas lahan seluas dua hektare. Belum diketahui secara pasti pemilik tanaman tersebut," kata Heriyanto salah seorang warga Kecamatan Baamang, Kotim di Sampit, Minggu.
Terbakarnya ratusan pohon gaharu di jalan lingkar uatara Kota Sampit, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim tersebut bermula dari kobaran api yang membakar semak belukar di samping kiri dan lahan lahan yang ditanami gaharu.
Pelaku pembakar lahan juga tidak diketahui, karena lahan tersebut terbakar pada malam hari.
Pemilik tanaman gaharu diduga belum mengetahui kejadian itu karena sampai saat ini belum terlihat upaya pemadaman.
"Jika dilihat dari banyaknya pohon gaharu yang terbakar, kerugiannya bisa mencapai puluhan juta, sebab mulai buka lahan, tanam hingga perawatan semua mengeluarkan biaya," katanya.
Heriyanto mengungkapkan, dalam sebulan terakhir sering terjadi kebakaran lahan di Samping, bahkan ada yang sudah mendekati ke pemukiman padat penduduk.
Akibat dari maraknya kebakaran lahan tersebut, saat ini Kota Sampit dan sekitarnya diselimuti asap pada pagi dan sore hari.
Sementara itu, berdasarkan data pihak Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bandara Haji Asan Sampit hingga Sabtu (8/8) jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Kabupaten Kotim terpantau sebanyak 40 titik.
"Dalam sepekan terakhir jumlah titik panas di wilayah Kabupaten Kotim mengalami peningkatan sangat tajam, kondisi ini harus diwaspadai semua pihak karena kebakaran lahan berpotensi terjadi dimana saja, sebab semak belukar pada umumnya mongering," kata Kepala BMKG bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni.
Ke-40 titik panas yang ada di Kabupaten Kotim tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Baamang empat titik, Kota Besi lima titik, Mentawa Baru Ketapang empat titik, Mentaya Hilir Selatan 14 titik, Mentaya Hilir Utara 12 titik, dan di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu ada sebanyak satu titik.
"Titik panas yang terpatau pada Sabtu (8/8) merupakan yang terbanyak dalam sepakan terakhir. Hal ini harus menjadi perhatian serius karena diindikasikan potensi kebakaran lahan di Kotim semakin meningkat jika tidak diwaspadai dan dicegah," ucapnya.