Kementerian ESDM Apresiasi Kalteng Sediakan Lahan Program Bioenergi

id kementerian esdm, program bioenergi lestari, bioenergi, energi terbarukan,

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi langkah cepat pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang menyediakan lahan seluas 100 ribu hektar untuk percontohan program bioenergi lestari.

Apresiasi tersebut disampaikan perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Tisnaldi saat sosialisasi program pengembangan bioenergi lestari di Kalteng, Palangka Raya, Selasa.

"Tim kita pun sudah menginventarisasi dan kajian untuk menentukan tanaman apa yang cocok terhadap lokasi lahan yang telah disediakan Pemprov Kalteng dalam mengembangkan bioenergi," tambah dia.

Pemprov Kalteng dalam mendukung percontohan program pengembangan bioenergi lestari, disediakan lahan 100 ribu hektar yang terletak di Kabupaten Katingan, Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.

Berdasarkan hasil kajian maupun verifikasi Kementerian ESDM, dari 100 ribu hektar lahan yang disediakan tersebut hanya cocok 63 ribu hektar, dan rencananya di tahun 2016 mulai aksi penanaman tumbuh-tumbuhan bahan baku bioenergi.

"Tapi, sekarang ini kita belum bisa menentukan apakah bahan bakunya dari tanaman tebu, singkong, sawit atau lainnya. Kita masih melihat tanaman apa yang cocok dan paling dibutuhkan. Ini yang sedang kita upayakan," katanya.

Perwakilan Direktorat EBTKE Kemen ESDM itu memastikan keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan bioenergi lestari tersebut, sehingga tidak hanya kebutuhan energy Nasional yang terpenuhi tapi juga peningkatan perekonomian.

Dia mengatakan lahan telah terdegradasi, kritis dan bekas tambang pun bisa dihijaukan kembali, sehingga kabut asap yang terjadi sekarang ini rutin terjadi di Kalteng dapat diatasi.

"Kendalanya juga saya rasa tidak ada, karena pengembangan bioenergi lestari dilengkapi perangkat hukum, harga telah jelas, lahan ada dan akan mencari investor jika memang membutuhkan skala besar," demikian Tisnaldi.