BPBD: Penanggulangan Krisis Air Jangan Dikaitkan Politik

id BPBD kotim, air bersih, krisis air

BPBD: Penanggulangan Krisis Air Jangan Dikaitkan Politik

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berjanji akan terus memasok air bersih membantu masyarakat yang sedang dilanda kekeringan hingga kondisi normal. (Foto Antara Kalteng/ Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menegaskan penyaluran air bersih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga, tidak ada kaitan dengan masalah politik menjelang pemilu kepala daerah.

"Kami mendistribusikan air bersih berdasarkan permintaan. Kalau tidak ada permintaan, kami tidak berani. Soal pembagian kepada masyarakat, itu diatur camat dan kepala desa. Kalau ada isu dikaitkan pilkada, itu tidak benar," tegas Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Rukmana Priyatna di Sampit, Kamis.

Tahun ini masyarakat Kotim memang akan mengikuti dua pilkada sekaligus pada 9 Desember nanti. Yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

Menjelang pelaksanaan pesta demokrasi daerah ini, kegiatan apapun rawan diseret menjadi isu politik. Tidak terkecuali penyaluran air bersih yang sudah berjalan lebih dari dua bulan ini.

Rukmana menegaskan, penyaluran air bersih dilakukan untuk kawasan Selatan karena wilayah itu sedang dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Ada empat kecamatan di wilayah itu yaitu Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara.

Hungga saat ini sudah 195 tangki air bersih disalurkan ke empat kecamatan tersebut. Pasokan dikirim sesuai permintaan dan kebutuhan masyarakat dengan memprioritaskan warga tidak mampu.

"Kecamatan lain masih bisa ditangani oleh masyarakatnya dengan urunan membuat sumur bor kedalaman lebih dari 100 meter. Daerah Utara juga belum ada permintaan. Kami sesuai permintaan saja. Camat minta, baru kami kirim. Pengaturannya urusan camat dan kepala desa. Tidak ada kaitannya tim sukses segala," tegas Rukmana.

BPBD tidak bisa memasok air setiap hari, melainkan sesuai dengan kebutuhan wajar. Apalagi, personel BPBD terbatas karena sebagian dikerahkan membantu menanggulangi kebakaran lahan yang masih terjadi di daerah ini.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, kemarau di Kotim masih terjadi hingga akhir Oktober ini. Rukmana meyakinkan bahwa pemerintah daerah akan terus memasok air bersih sampai kondisi di wilayah Selatan normal dan masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih.