Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf, mengaku heran
dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan tidak ada PHK,
padahal bertolak-belakang dengan data Kementerian Tenaga Kerja.
"Perkataan Presiden Jokowi tentang tidak ada PHK di Indonesia saat
ini sungguh mengherankan, karena berdasarkan data Kementerian Tenaga
Kerja, jelas-jelas hampir 45.000 pekerja di-PHK," kata Yusuf, di
Jakarta, Kamis.
Data lain juga dia ajukan, dan itu dari instansi resmi pemerintah.
Data Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, ratusan
ribu pekerja mencairkan Jaminan Hari Tua.
Hal itu menurut dia, bisa dijadikan indikasi, karena itu dirinya
mempertanyakan apa dasar Presiden Jokowi berkata demikian. Dia minta
pembantu dan staf presiden memberi data yang benar kepada atasannya
itu.
Menurut dia, sangat memprihatinkan apabila yang disampaikan seorang
presiden tidak sesuai kenyataan sehingga menyebabkan kesimpangsiuran
informasi.
"Namun yang penting, bagaimana agar pemerintah mampu hentikan dan
cegah gelombang PHK, jangan sampai para pekerja kehilangan
penghasilannya. Karena daya beli pekerja harus dijaga agar roda
perekonomian tetap berjalan," katanya.
Dia mengajak seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu membenahi
kondisi yang ada. Menurut dia, seluruh elemen bangsa baik pemerintah,
kalangan usaha, pekerja dan masyarakat harus bersatu meningkatkan
kembali pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar mencari
perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawannya dalam beberapa waktu
terakhir.
"Cari mana yang PHK, saya suruh cari kepala BKPM, tapi tidak
ketemu," kata Jokowi, dalam acara Peluncuran Program Investasi Padat
Karya Menciptakan Lapangan Kerja, Senin (5/10).
Dia mengatakan, perusahaan yang akan mem-PHK karyawannya diminta
terlebih dulu menyampaikan kesulitannya kepada menteri perindustrian dan
kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Dede Yusuf Heran Dengan Pernyataan Presiden Terkait PHK
... ini sungguh mengherankan, karena berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja, jelas-jelas hampir 45.000 pekerja di-PHK...