Legislator Minta Pemerintah Perhatikan Ekonomi Kerakyatan

Sampit (Antara Kalteng) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Wiliam Novetra meminta pemerintah daerah memperhatikan usaha ekonomi kerakyatan.

"Saya lihat masyarakat masih membutuhkan bantuan dan bimbingan pemerintah dalam mengembangkan usahanya," katanya di Sampit, Rabu.

Dengan adanya bantuan dan bimbingan diharapkan dapat lebih memantabkan usaha masyarakat. Bantuan itu bisa berupa permodalan, peningkatan keterampilan, maupun pemasaran produk karena ekonomi sektor ini sudah teruji mampu bertahan pada saat masa sulit sekalipun.

Ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi berbasis kekuatan ekonomi rakyat, dalam hal ini rakyat sebagai pelaku dan berusaha secara swadaya dalam mengelola sumber daya ekonomi yang digelutinya.

"Usaha berbasis kerakyatan di Kotawaringin Timur sebenarnya banyak dan hampir ada disetiap kecamatan, ini merupakan potensi yang harus terus diangkat oleh pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan itu, seperti Disperindagkop dan UKM, serta BUMD," katanya.

Ekonomi kerakyatan di Kotawaringin Timur yang saat ini sedang berjalan seperti sektor jasa, pertanian, perkebunan, peternakan, kerajinan, pengolahan makanan dan lainnya.

Usaha ekonomi kerakyatan yang saat sedang digeluti masyarakat kurang mendapat perhatian pemerintah maupun swasta, hal ini dapat dibuktikan dengan taraf ekonomi para pelaku usaha yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasarnya saja.

"Kelompok usaha ekonomi kerakyatan itu sebetulnya memiliki potensi untuk lebih berkembang lagi, asalkan diberikan bantuan dan dukungan permodalam maupun bimbingan yang lebih baik lagi," ucapnya.

Lebih lanjut Wiliam mengatakan, pemerintah daerah juga perlu membuka kantong-kantong usaha baru dan merangkul pelaku usaha.

"Kami yakin jika ini dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah serta berkelanjutan, maka akan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di pelosok desa dan pastinya tidak akan adalagi pengangguran dan desa tertinggal," ungkap Wiliam.