Sampit (Antara Kalteng) - Kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai meningkat dan lokasinya sulit dijangkau sehingga dibutuhkan pemadaman melalui udara menggunakan helikopter pengebom air.
"Kemarin kami sudah rapat dengan tim, khususnya dengan kapolres. Kami mengusulkan helikopter untuk pengeboman air (water boombing) disiagakan di Sampit agar bisa dengan cepat memadamkan kebakaran lahan di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau dari jalur darat," kata Bupati Kotawaringin H Supian Hadi di Sampir, Rabu.
Kebakaran lahan di kabupaten ini mulai meningkat dengan areal yang cukup luas sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkannya. Pemerintah daerah khawatir kebakaran makin marak.
"Kemarin pukul 03.00 sore saya dapat laporan luas lahan yang terbakar sekitar 100 hektare tapi kemungkinan ada kesalahan laporan. Di lapangan tidak sampai seluas itu," kata Supian.
Kebakaran lahan cukup luas itu terjadi di Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Hari ini tim dari TNI, Polri dan instansi terkait kembali ke lokasi untuk memastikan api benar-benar padam.
"Kami sudah sepakat, lahan gambut yang sulit terjangkau akan kita buat akses jalan. Kita urus pinjam pakai kawasan untuk mempermudah pemadaman. Panjangnya sekitar 16 kilometer dan lebar 30 meter dengan pembangunan kanal tiap jarak 3 kilometer," sambung Supian.
Supian mengaku juga sudah meminta tim anggaran mengalokasikan dana untuk membeli dua unit mobil pemadam kebakaran canggih yang bisa menjangkau lokasi jauh. Dia berharap usulan itu tidak terganjal pemangkasan anggaran akibat rasionalisasi anggaran oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, informasi di lapangan menyebutkan, total luas lahan terbakar di Desa Handil Sohor diperkirakan mencapai 210 hektare. Sehari sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Desa Bapanggang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan luas diperkirakan sekitar 100 hektare.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat mencegah kebakaran lahan dan kabut asap parah seperti tahun lalu. Masyarakat mendukung tindakan tegas terhadap pembakar lahan karena bencana asap akan merugikan semua orang.
Berita Terkait
Merajut asa di balik jeruji, warga binaan Lapas Sampit belajar hidroponik
Kamis, 5 Desember 2024 5:30 Wib
Ditemukan barang kedaluwarsa dijual dengan diskon
Rabu, 4 Desember 2024 23:34 Wib
KPU Kotim gelar pleno hasil perolehan suara, satu kecamatan tertunda
Rabu, 4 Desember 2024 21:51 Wib
Disdamkarmat Kotim sebut mayoritas kebakaran disebabkan korsleting listrik
Selasa, 3 Desember 2024 21:36 Wib
Bupati Kotim pertimbangkan tambah ekskavator amfibi
Selasa, 3 Desember 2024 18:48 Wib
Pj Bupati apresiasi partisipasi jumlah pemilih Bartim pada pilkada 2024
Selasa, 3 Desember 2024 18:09 Wib
BPBD Kotim minta masyarakat tetap waspada meski banjir mulai surut
Senin, 2 Desember 2024 21:36 Wib
Komitmen perangi narkoba, puluhan pegawai Kesbangpol dan BNK Kotim tes urine
Senin, 2 Desember 2024 21:26 Wib