Gubernur Apresiasi Kemeriahan Pawai Tanglong Di Sampit

id kalimantan tengah, kotawaringin timur, pawai tanglong, idul adha

Gubernur Apresiasi Kemeriahan Pawai Tanglong Di Sampit

Malam takbiran dan pawai tanglong Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (11/9/2016) malam, berlangsung meriah. Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dan Bupati H Supian Hadi, hadir dalam acara itu. (Fo

Sampit (Antara Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran mengapresiasi kemeriahan pawai ta`aruf tanglong Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Saya lihat peserta dan masyarakat yang menontonnya sangat antusias. Saya mendukung kegiatan seperti ini untuk menyemarakkan perayaan hari raya," kata Sugianto usai membuka pawai di Sampit, Minggu malam.

Ribuan warga Sampit memadati sepanjang jalan yang dilalui peserta. Pawai lampion atau oleh masyarakat setempat disebut tanglong, sudah lama tidak digelar sehingga masyarakat merindukan kemeriahan itu.

Pawai tanglong ini diikuti 19 peserta dari satuan kerja perangkat daerah, 14 peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar, serta dua peserta dari masyarakat umum. Berbagai kreasi tanglong ditampilkan, seperti miniatur masjid, kakbah, bedug dan lainnya.

Bupati H Supian Hadi mengaku sangat senang acara itu disambut meriah masyarakat. Sebagai pawai tanglong pertama kali setelah bertahun-tahun tidak dilaksanakan, dia menilai acara ini berlangsung sukses.

"Kami sangat senang karena pawai ini dihadiri Gubernur. Ini momen bersejarah karena untuk pertama kalinya ada Gubernur yang berlebaran di Sampit. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami dan masyarakat," kata Supian.

Sementara itu, sempat terjadi insiden ketika ada peserta dari rombonganm DPRD Kotawaringin Timur melakukan atraksi api. Diduga karena tidak terlatih, seorang peserta disambar api ketika hendak menyemburkan minyak tanah dari mulutnya.

Kejadian itu sempat membuat gaduh karena tepat terjadi di depan panggung kehormatan. Meski berhasil dipadamkan, namun peserta tersebut harus dilarikan ke rumah sakit, diduga ada luka bakar karena api sempat membakar baju yang dikenakannya.

Insiden itu tidak sampai mengganggu kegiatan. Acara berlangsung meriah, bahkan masyarakat baru membubarkan diri setelah kelompok peserta benar-benar habis melintas di depan mereka.

"Lumayan mengobati kerinduan setelah cukup lama tidak ada pawai tanglong. Mudah-mudahan digelar tiap tahun dan makin kreatif sehingga makin meriah," kata Anggi, salah seorang penonton.