Sampit (Antara Kalteng) - Konflik internal Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali mengemuka dan mediasi yang dilakukan belum membuahkan hasil.
"Intinya mereka menyampaikan aspirasi dan mereka tetap dengan pendapat mereka. Tadi saya hanya minta tolong, biarkan kami melaksanakan musda (musyawarah daerah) ini sampai selesai. Kalau mereka ingin melakukan upaya lain, itu nanti silakan saja," kata Pelaksana Tugas Ketua Harian DPD Partai Golkar Kotawaringin Timur Joni Abdi di Sampit, Kamis.
Partai Golkar Kotawaringin Timur menggelar Musyawarah Daerah IX di salah satu hotel di Jalan Jenderal Sudirman. Acara ini dibuka Pelaksana Tugas Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah, Aprian Noor.
Abdi menegaskan, musyawarah daerah yang mereka laksanakan merupakan amanah DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah. Ini merujuk pada keputusan yang dibuat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham terkait konsolidasi internal partai.
Sebanyak 130 peserta dari 17 kecamatan hadir dalam acara itu. Musyawarah daerah itu juga akan memilih ketua baru dengan memperebutkan 22 suara.
Sementara itu, saat musyawarah daerah berlangsung, lebih dari 20 orang yang mengaku dari kepengurusan yang sah, menggelar demonstrasi di depan hotel.
Mereka menilai musyawarah daerah itu tidak sesuai aturan karena kepengurusan DPD Partai Golkar yang sah adalah hasil musyawarah daerah tahun 2015 dengan terpilihnya HM Thamrin Noor sebagai Ketua dan Abdul Haris sebagai Sekretaris.
Demonstrasi itu dikawal ketat oleh polisi yang juga dilengkapi mobil water canon. Mereka menyampaikan aspirasi secara bergantian dengan tertib.
Sebagai jalan tengah, perwakilan mereka diterima untuk berdiskusi di ruang berbeda di hotel tersebut. Hadir beberapa pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Tengah memberi penjelasan dalam pertemuan tertutup itu.
"Tidak ada tercapai kesepakatan. Kami akan menyampaikan masalah ini ke DPP (dewan pengurus pusat). Kami juga mempertimbangkan membawa ke jalur hukum," kata Abdul Haris.
Para kader partai berlambang pohon beringin berharap masalah ini segera menemukan jalan terbaik. Konflik internal itu diakui sangat mengganggu keberlangsungan partai tersebut.
Berita Terkait
Perpustakaan Keliling sambangi Lapas Sampit layani warga binaan
Senin, 6 Mei 2024 21:09 Wib
Angka stunting naik, Bupati Kotim instruksikan evaluasi menyeluruh
Senin, 6 Mei 2024 20:51 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
Pemkab Kotim ajukan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak
Senin, 6 Mei 2024 16:04 Wib
Bupati Kotim dukung Bunda PAUD tingkatkan peran memajukan pendidikan
Senin, 6 Mei 2024 15:08 Wib
Cavaliers melaju ke semifinal Timur usai ungguli Magic
Senin, 6 Mei 2024 8:09 Wib
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib