Palangka Raya (Antara Kalteng) - Seorang mahasiswi Universitas Juanda Bogor, Jawa Barat, Sitroneli (21) yang sedang mengikuti program Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) di Palangka Raya, meninggal usai santap malam di sebuah cafe di ibu kota Kalimantan Tengah.
Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr HM Yusuf, MAP kepada wartawan di Palangka Raya, Minggu malam menyatakan korban meninggal merupakan mahasiswi Prodi PGSD Universitas Juanda Bogor yang sedang menjalani program pertukaran mahasiswa dan ikut kuliah di UMP selama sebulan.
Korban pada Minggu malam bersama tiga rekan mahasiswi yaitu satu temannya sesama dari Universitas Juanda Bogor dan dua mahasiswi Prodi PGSD FKIP UMP pergi ke Rollaas Coffee di Jalan Antang Palangka Raya dan memesan piza dan minuman kopi.
Keempat mahasiswi yang segera berpisah dan harus kembali ke Bogor itu karena program Kemristekdikti berakhir Kamis (22/12), makan-makan dan minum di Rollas Cafe, dan beberapa waktu kemudian di cafe tersebut Sitroneli muntah darah berkepanjangan.
Petugas cafe mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Islam/ PKU Muhammadiyah, setibanya di RSI dokter menyatakan nyawa mahasiswi asal Bogor itu tidak tertolong lagi.
Korban tiba di RSI PKU Muhammadiyah sekitar pukul 20.30 WIB dan langsung ditangani penyelidikan jajaran Kepolisian, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya untuk dilakukan autopsi.
Saat ini kasus tersebut juga telah dalam penyelidikan pihak kepolisian. Pihak berwajib pun telah memeriksa tiga mahasiswa teman korban makan minum di Rollaas Coffee untuk dimintai keterangan.
Mahasiswi Universitas Juanda Bogor tersebut merupakan salah satu dari 15 rombongan mahasiswa Universitas Juanda yang mengikuti program Kemristekdikti untuk pertukaran mahasiswa dengan UM Palangka Raya.
Dalam program pertukaran mahasiswa ini juga ada 15 mahasiswi Universitas PGRI Semarang yang sedang studi di UMP. Sebaliknya 15 orang mahasiswa UMP sedangvstudi di Universitas Juanda Bogor dan 15 mahasiswa lagi di Universitas PGRI Semarang.
"UMP siap untuk menyerahkan dan mengirimkan jenazah Sitroneli ke pihak Universitas Juanda di Bogor Jawa Barat, kalau ada permintaan kelurga untuk dimakamkan di luar Palangka Raya," kata Dr Yusuf yang juga Direktur Program Pascasarjana Magister Administrasi Publik UMP itu.
Wali Kota Palangka Raya Dr.HM Riban Satia dan Gubernur Kalimantan Tengah H.Sugianto Sabran memberikan perhatian khusus terhadap kejadian meninggalnya mahasiswa asal Bogor di cafe di Palangka Raya seperti yang disampaikan kedua kepala daerah tersebut kepada Rektor UMP Dr H Bulkani, M.Pd.
Berita Terkait
Imigrasi-Pemkab Barut koordinasikan sarana Unit Kerja Keimigrasian
Jumat, 26 April 2024 14:54 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta tingkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat
Jumat, 26 April 2024 11:21 Wib
Forum Puspa Murung Raya perluas pengetahuan perlindungan perempuan dan anak
Jumat, 26 April 2024 9:08 Wib
Bawaslu Palangka Raya buka pendaftaran Panwaslu kecamatan untuk Pilkada
Jumat, 26 April 2024 8:36 Wib
Lurah di Palangka Raya diminta lebih peka dengan kondisi warga
Jumat, 26 April 2024 8:24 Wib
Pemkab Murung Raya telusuri penyebab lonjakan harga bawang
Jumat, 26 April 2024 7:39 Wib
DPRD Murung Raya minta DPRKPP serius tanggulangi kawasan kumuh
Jumat, 26 April 2024 7:34 Wib
Kejari Palangka Raya periksa mantan Rektor UPR
Kamis, 25 April 2024 20:36 Wib