Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Jembatan Haringen yang menghubungkan Desa Haringen dengan Dusun Mabidek, Desa Dorong Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah ambrol akibat diterjang derasnya air sungai.
Sekretaris Desa Dorong, Briano, Rabu mengatakan, akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberaoa waktu terakhir ini berdampak pada tingginya debit dan derasnya air sungai sirau. Akibatnya, air yang deras menghantam tebing jembatan dan mengakibatkan ambrol.
"Kita sudah laporkan ke Kecamatan dan Pak Camat Andrunganyan sudah melakukan peninjauan langsung. Demikian pula dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Alex Sangkurun," ungkapnya.
menurut dia, adanya pemantauan dari kecamatan dan Dinas PUPR, masyarakat sangat mengharapkan perbaikan dalam waktu segera. Sebab, jembatan tersebut merupakan akses mobilisasi masyarakat menuju kebun dan ladang warga.
Jika jembatan rusak dan mengakibatkan akses terputus, maka masyarakat yang ingin ke ladang dan kebun harus mengelilingi kota Tamiang Layang terlebih dahulu. Setelah tiba di Desa Dorong, maka harus menuju Dusun Mabidek sehingga jarak total mencapai 12 kilometer.
"Untuk sementara kami perbaiki secara swadaya dan seadanya saja agar bisa dilintasi kendaraan roda dua bagi masyarakat yang ingin ke kebun atau ladang. Kalau mengelilingi maka bisa mencapai 12 kilometer," katanya.
Warga RT 1 Desa Haringen mengatakan, Te'a mengatakan, dirinya memiliki kebun di Desa Haringen yang terletak diseberang sungai sirau. Kebiasaan memantat atau menyadap karet dilakukan pada saat subuh dan pulang pada pagi hari sekitar pukul 8.00 - 9.00 wib.
"Saya sangat mengharapkan pemerintah daerah bisa melakukan perbaikan secepatnya. Kalau rasa takut jatuh dari kendaraan saat melintas jembatan itu memang ada. Tapi mau tidak mau harus melintasinya," ungkap Te'a.