"Bisa saja terjadi (berpasangan dengan Andina, red). Kita tidak bisa melawan takdir. Kalau memang takdirnya begitu, kita mau apa. Kita mengalir saja lah," kata Agustiar di sela-sela mengikuti rapat kerja daerah (Rakerda) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-Kalteng di Palangka Raya, Minggu.
Walau begitu, Abang dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran ini mengaku sampai saat ini belum berpikir bahkan tidak ada melakukan persiapan apapun untuk maju di Pilkada Palangka Raya 2018. Dia menyebut sudah merasa nyaman dengan kondisi sekarang ini dan bebas bertemu dengan partai manapun.
CEO Kalteng Putra ini mengatakan, sekarang ini justru berpikir keras bagaimana agar sepak bola di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini semakin maju serta memperjuangkan agar Kalteng Putra bisa lolos dan bertanding di Liga Satu Indonesia.
"Jadi ya sampai sekarang ini belum terbesit maju di Pilkada Palangka Raya. Mengalir saja lah. Kalau jadi Wali Kota pun juga kan jadi sulit bergerak keluar ataupun bertemu dan masuk ke partai manapun. Lagian tidak mungkin kan kita meninggalkan tanggung jawab sebagai Wali Kota," kata Agustiar.
Andina Theresia Narang adalah Anggota DPRD Kalteng periode 2014-2019, sekaligus putri dari Ketua DPRD Kalteng sekaligus Ketua DPD PDIP Kalteng Reinhard Atu Narang. Sama seperti Agustiar, Andina pun sampai sekarang ini belum pernah sekalipun mengeluarkan pernyataan akan maju di Pilkada Kota Palangka Raya tahun 2018.
"Belum. Belum ada niat mencalonkan menjadi Wali Kota Palangka Raya. Sampai sekarang ini kan PDIP juga belum menentukan sikap. Kalau saya ini selalu mengikuti perintah partai saja," kata Andini yang turut hadir di rakerda PDIP Kalteng.
Sementara PDIP se-Kalteng, Minggu (7/5), melaksanakan rakerda dengan tema Memantapkan Konsolidasi PDIP Kalteng menghadapi Pilkada Serentak tahun 2018 dan Pemilu Legislatif serta Pilpres tahun 2019. Rakerda ini dihadiri langsung antara lain Sekretaris Jendral DPP PDIP Hasto Kristianto, Kepala BP Pemilu Agustin Teras Narang, Ketua DPP Saiful Djarot, dan Wakil Bendahara DPP Rudianto Chen.
