Polres Kotim Gelar Shalat Ghaib Doakan Korban Bom
Sampit (Antara Kalteng) - Jajaran Kepolisian Resor Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menggelar shalat ghaib untuk mendoakan tiga anggota Polri yang menjadi korban ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Ini sebagai wujud keprihatinan dan bela sungkawa jajaran Pores Kotawaringin Timur sekaligus mendoakan para korban, yakni anggota Polri yang meninggal dunia serta korban yang mengalami luka," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Bagian Operasional Kompol Muhammad Ali Akbar di Sampit, Jumat.
Shalat ghaib dilaksanakan setelah shalat Jumat di Masjid Al Muslih yang berada di asrama Polres Kotawaringin Timur di Jalan MT Haryono Sampit. Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar juga turut menjadi jemaah shalat ghaib tersebut.
Aksi bom bunuh diri pada Kamis (25/5) malam yang turut merenggut nyawa tiga anggota Polri itu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya jajaran Polri. Korban meninggal adalah Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Imam Gilang Adinata. Selain itu, ada lima polisi lainnya dan lima warga yang juga menjadi korban luka.
Selain shalat ghaib, Polres juga menaikkan bendera setengah tiang sebagai lambang turut berduka cita. Sesuai arahan, pemasangan bendera setengah tiang juga dilakukan seluruh Polsek yang ada di daerah itu.
Ali mengajak seluruh masyarakat Kotawaringin Timur bersama-sama menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. Masyarakat harus menjaga kerukunan hidup dan tidak mudah terhasut oleh tindakan atau pihak-pihak yang mencoba mengganggu keamanan serta memecah-belah persatuan.
"Ini sebagai wujud keprihatinan dan bela sungkawa jajaran Pores Kotawaringin Timur sekaligus mendoakan para korban, yakni anggota Polri yang meninggal dunia serta korban yang mengalami luka," kata Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kepala Bagian Operasional Kompol Muhammad Ali Akbar di Sampit, Jumat.
Shalat ghaib dilaksanakan setelah shalat Jumat di Masjid Al Muslih yang berada di asrama Polres Kotawaringin Timur di Jalan MT Haryono Sampit. Kapolres AKBP Muchtar Supiandi Siregar juga turut menjadi jemaah shalat ghaib tersebut.
Aksi bom bunuh diri pada Kamis (25/5) malam yang turut merenggut nyawa tiga anggota Polri itu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya jajaran Polri. Korban meninggal adalah Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Imam Gilang Adinata. Selain itu, ada lima polisi lainnya dan lima warga yang juga menjadi korban luka.
Selain shalat ghaib, Polres juga menaikkan bendera setengah tiang sebagai lambang turut berduka cita. Sesuai arahan, pemasangan bendera setengah tiang juga dilakukan seluruh Polsek yang ada di daerah itu.
Ali mengajak seluruh masyarakat Kotawaringin Timur bersama-sama menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. Masyarakat harus menjaga kerukunan hidup dan tidak mudah terhasut oleh tindakan atau pihak-pihak yang mencoba mengganggu keamanan serta memecah-belah persatuan.