Palangka Raya (Antara Kalteng) - Tim gabungan Crisis Respon Team (CRT) dan Reserse Mobile (Resmob) Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah berhasil mengamankan dua remaja putra yang berinisial SS (16) pelajar SMK di salah satu Kabupaten Pulang Pisau dan RA (17) pelajar SMK Al-Islah Kota setempat, yang dalam laporan awal dituduhkan sebagai penculik dua pelajar putri.
Keduanya diamankan di Barak Surya Saputra yang berada di Jalan Mendawai, Sabtu (15/7/2017) sekitar pukul 15.00 WIB, bersama kedua korban penculikan berinisial VI (15) pelajar SMP NI Jalan Murjani dan ER (15) pelajar MTs Raudatul Sibian di Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya.
"Awalnya, pelajar putri VI dan ER ini mengirimkan pesan melalui via WhatsApp kepada kedua orang tuanya masing-masing yang berbunyi, mereka diculik oleh dua orang laki-laki dan keduanya diancam akan dibunuh. Mendapat pesan singkat itu orang tuanya kaget dan lapor ke Polres," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Ismanto Yuwono saat menjelaskan kejadaian penculikan di ruangannya, Senin.
Setelah menerima laporan dari orang tuanya itu, dengan kekuatan penuh tim langsung turun menuju lokasi yang sudah diketahui oleh petugas. Sesampainya di barak yang menjadi persembunyian kedua pelaku yang diduga menculik, polisi langsung mengamankan ke dua pelaku pria tanpa perlawanan.
"Ternyata setelah kita lakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, penculikan kedua remaja putri yang dilakukan oleh SS dan RA itu adalah hanya rekayasa VI dan ER. Sebab dua remaja putri itu kesal dengan sikap orang tuanya yang selalu mengekang mereka ketika hendak keluar rumah," katanya.
Maka dari itu hal kedua remaja putri yang masih di bawah umur tersebut membuat skenario penculikan tersebut. Sedangkan dua remaja putra yang diamankan itu mengaku bahwa mereka hanya mengajak teman putrinya itu jalan-jalan saja bukan membawa lari atau menculik mereka, ungkap perwira berpangkat balok tiga tersebut.
"Dua pelaku yang semula terduga pelaku penculikan anak di bawah umur itu, kita lepaskan karena informasinya tidak benar. Sebelum kita lepaskan, kita juga mengambil visum et repertum terhadap dua gadis yang masih labil itu. Dari hasil visum remaja tersebut tidak ada bekas tanda-tanda disetubuhi oleh kedua rekan prianya tersebut," tegasnya.
Berita Terkait
Legislator Palangka Raya imbau waspadai dampak cuaca ekstrem terhadap kesehatan
Jumat, 17 Mei 2024 7:00 Wib
DPRD Palangka Raya dorong penertiban pengemis lebih digencarkan
Jumat, 17 Mei 2024 6:32 Wib
Cegah kriminalitas remaja, satuan pendidikan di Palangka Raya diminta maksimalkan peran BK
Jumat, 17 Mei 2024 6:13 Wib
Polisi tangkap komplotan pembobol kantor PLN Icon Plus di Palangka Raya
Kamis, 16 Mei 2024 21:01 Wib
Disdik Palangka Raya: PPDB dilaksanakan sistem online dan offline
Kamis, 16 Mei 2024 18:36 Wib
Ini motif santri di Palangka Raya tega bunuh ustadzahnya
Kamis, 16 Mei 2024 17:34 Wib
Imigrasi Palangka Raya terus berupaya tingkatkan pelayanan paspor
Kamis, 16 Mei 2024 13:19 Wib
KONI: UCI MTB Eliminator World Cup 2024 kenalkan Kalteng ke dunia
Rabu, 15 Mei 2024 19:46 Wib