Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jhony Arianto meminta masyarakat dampak cuaca ekstrem seperti perubahan suhu, caranya salah satunya dengan memperbanyak meminum air putih untuk mencegah dehidrasi selama beraktivitas di luar ruangan.
"Berdasarkan laporan BMKG, Kota Palangka Raya tengah memasuki musim kemarau, bahkan suhu telah mencapai 34 derajat," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, jika seseorang mengalami dehidrasi hal tersebut dapat berakibat fatal, seperti gangguan fungsi otak yang membuat seseorang menjadi kesulitan untuk berkonsentrasi.
Kemudian juga dapat membuat kerusakan ginjal, sebab ginjal membutuhkan air untuk menghilangkan limbah dan racun dari tubuh.
"Kekurangan air dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang," ucapnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong penertiban pengemis lebih digencarkan
Untuk itu, legislator asal Partai NasDem ini meminta masyarakat untuk tidak menyepelekan kondisi Kota Palangka Raya yang saat ini tengah memasuki musim peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Masyarakat disarankan untuk membawa botol air minum ketika beraktivitas di luar ruangan. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat segera minum air putih ketika merasakan haus.
"Dengan membawa botol air, juga dapat membantu pengurangan sampah plastik," ujarnya.
Jhony melanjutkan, idealnya dalam sehari tubuh manusia membutuhkan delapan gelas atau dua liter air.
Namun kebutuhan air putih setiap orang juga dapat dilihat melalui berat badan, yakni dengan cara yang mudah berat badan dikali dengan 30 ml.
"Mari kita bersama-sama menjaga stamina tubuh agar tidak menyebabkan penyakit," demikian Jhony Arianto.
Baca juga: Cegah kriminalitas remaja, satuan pendidikan di Palangka Raya diminta maksimalkan peran BK
Baca juga: Polisi tangkap komplotan pembobol kantor PLN Icon Plus di Palangka Raya
Baca juga: Disdik Palangka Raya: PPDB dilaksanakan sistem online dan offline