Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) serius mengelola kekayaan alam yang dimilikinya dengan mengoptimalkan sebagian hutan asrinya sebagai lahan edukasi dan observasi bagi peneliti dan pelajar.
Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanahan Kabupaten Gumas, Rody Aristo Robinson mengatakan hutan asri yang digunakan untuk edukasi itu bertajuk Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru dengan memiliki luas sekitar 119 hektar, memiliki kontur perbukitan dengan kemiringan antara 8 sampai 40 persen, dan sebagian wilayah yang datar.
"Di hutan itu (Lapak Jaru, red) terdapat beraneka ragam flora dan fauna khas Kalimantan. Itu merupakan salah satu daya tarik yang dapat menjadi magnet para penjelajah edukasi," ungkap Rody kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (8/8).
Dikatakannya, jenis jenis kayu endemik seperti Ulin, Tengkawang, Meranti, Keruing, Balau, Plepek, Rengas, Resak, Bintangur, Jelutung, sampai beraneka ragam agrek tumbuh subur di lokasi tersebut.
Begitu pula dengan hewan hewan endemik, hampir sebagian besar dapat ditemukan di wilayah Tahura itu. Seperti burung Enggang, Orangutan, walet hutan, landak, beruang madu, kelelawar serta berbagai macam ular dan ikan.
Selain itu, di kawasan tersebut juga terdapat berbagai macam potensi wisata, mulai dari aneka air terjun, goa kelelawar, camping ground, sampai pemandian sungai.
Ia mengharapkan, nantinya Tahura Lapak Jaru ini dapat menjadi sistem penyangga kehidupan, pelestarian keaneka ragaman hayati. Selain itu juga bermanfaat untuk kepentingan penelitian.
"Serta pendidikan penunjang budaya, serta sarana rekreasi masyarakat," demikian Rody.