Menurut para ahli, penemuan tersebut akan mengungkap informasi penting yang akan menjelaskan sejarah Istanbul dan Selat Bosphorus yang memisahkan sisi Asia dan Eropa kota tersebut.
"Penemuan yang terletak di pusat kota ini pasti akan mengisi celah penting dalam sejarah wilayah tersebut antara 6.500 dan 3.000 tahun sebelum masehi," kata Itir Bayburtluoglu, seorang arkeolog menyampaikan kepada Xinhua.
"Saya percaya, ini akan mengungkapkan informasi penting tentang permukiman awal di sepanjang selat tersebut, yang merupakan salah satu rute laut terpenting di dunia yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Aegea," katanya.
"Struktur melingkar tersebut juga sangat luar biasa karena mereka mengungkap gaya konstruksi spesifik periode ini," kata Bayburtluoglu.
Struktur ini terlihat sampai Zaman Besi dan dianggap sebagai gaya permukiman khas wilayah Thrace di bagian barat laut Turki, kata ahli tersebut.
Pada April, para arkeolog pertama kali menemukan reruntuhan abad ke 19 dan 20 di tempat yang sama.
Setelah penemuan itu, pihak berwenang telah sedikit menggeser lokasi stasiun metro yang memungkinkan para ahli menggali lebih jauh hingga lapisan bawah.
Dalam pandangan Bayburtluoglu, situs tersebut kemungkinan menampung lebih banyak artefak yang termasuk pada periode sebelumnya.
Sementara itu, warga di tingkat kabupaten menyambut baik temuan tersebut dengan antusias.
"Sangat menggairahkan saat saya berpikir bahwa kita hidup di atas permukiman Periode Neolitik," kata Kerem Ozulku, yang tinggal di Besiktas.
Seorang pemilik kopi di lokasi penggalian mengatakan "Itu berarti bahwa saya melihat pemandangan indah Bosphorus yang sama dengan seseorang yang hidup 6.000 tahun yang lalu," katanya. Demikian dilansir Kantor Berita Xinhua.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta