Pemkab Seruyan minta Pertamina permudah pendirian pangkalan elpiji

id Seruyan,pangkalan elpiji,Camat Danau Seluluk,Anang Dirjo ,pertamina, pangkalan elpiji

Pemkab Seruyan minta Pertamina permudah pendirian pangkalan elpiji

Gas Elpiji 3 Kg. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah meminta PT Pertamina mempermudah pendirian pangkalan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang diajukan oleh masyarakat di daerah itu.

"Kita minta proses pendirian pangkalan elpiji dipermudah sehingga jumlah pangkalan bisa lebih banyak," kata Camat Danau Seluluk, Anang Dirjo di Kuala Pembuang, Selasa.

Menurutnya, pemerintah telah mewajibkan masyarakat menggunakan elpiji, dan kebijakan ini harusnya disikapi oleh Pertamina salah satunya dengan memperbanyak pangkalan agar elpiji dapat terdistribusi dengan baik, khususnya untuk elpiji bersubsidi yang diberikan pemerintah dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Di Seruyan saat ini, selain jumlah pangkalan yang masih kurang dan belum merata, ada juga kecamatan seperti Kecamatan Suling Tambun dan Seruyan Hulu belum ada pangkalan elpiji sama sekali," katanya.

Ia mengatakan, masih minim dan belum meratanya jumlah pangkalan elpiji di Seruyan mengakibatkan sebagian besar masyarakat masih sulit mendapatkan elpiji, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah hulu Seruyan.

"Masyarakat kadang tidak mempersoalkan masalah harga elpiji asal barangnya ada. Tapi kalau barangnya tidak ada apa yang mau dibeli," katanya.

Selain itu, kondisi ini juga dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk berjualan elpiji tiga kilogram dengan harga yang lebih tinggi, yakni mencapai Rp30 ribu per tabung sementara di pangkalan harga elpiji tiga kilogram berkisar antara Rp21 ribu sampai Rp22 ribu per tabung.

"Kita tidak bisa menyalahkan atau menghentikan mengecer karena elpiji terdistribusi dengan baik. Kalau harus menyalahkan, maka salahkan Pertama atau agennya yang belum bisa memenuhi suplai elpiji untuk masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, selama ini syarat untuk pendirian pangkalan elpiji harus menerima pasokan dalam jumlah minimal tertentu setiap bulan, sehingga harapannya nanti tidak harus mengacu pada batasan tersebut namun disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sekitar.

"Untuk pasokan elpiji tiga kilogram kita sarankan mengacu pada data masyarakat penerima beras sejahtera sehingga jumlah dan sasarannya menjadi jelas. Jadi tidak mengacu pada target penjualan dari Pertamina," katanya.