Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Perwakilan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah, Lubis Rada Inin mengklaim pihaknya telah bekerja sesuai jalur dalam mengendalikan inflasi, bahkan dukungan regulasi lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengenai terjadi inflasi dari Januari hingga April 2018 sebenarnya sudah berupaya diantisipasi dengan mengingatkan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Provinsi maupun Kabupaten/Kota, kata Rada saat press rilis TPID Kalteng di Palangka Raya, Kamis.
"TPID ini kan sifatnya regulasi, sedangkan aksi atau tindakan di lapangan itu berada di SKPD. Kalau memang terjadi inflasi, ya itu lah fakta. Intinya, TPID tetap bekerja sesuai jalur," kata Rada yang juga menjabat Karo Administrasi Perekonomian Setda Kalteng ini .
Wakil Ketua TPID Kalteng Setian mengakui, tingkat inflasi awal tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Meskipun begitu, kinerja TPID Kalteng sama sekali tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia mengatakan adanya pencabutan subsidi listrik untuk kapasitas 900 watt oleh Pemerintah Pusat di awal tahun 2017 memberikan dampak terhadap terjadinya inflasi. Di tambah lagi, pada Januari dan Februari 2018 ada terjadi gangguan sentra produksi beras di pulau Jawa.
"Begitu masalah beras bisa diatasi, ternyata sentra produksi bawang merah di pulau Jawa mengalami gangguan. Jadi, kontribusi penyumbang inflasi di bulan Maret dan April 2018 ini tertinggi itu bawang merah dan ayam ras," kata Setian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Kalteng di bulan Januari 2018 mengalami inflasi 0,45 persen, Februari 0,08 persen, Maret 0,35 persen, dan April 0,41 persen. untuk angka inflasi provinsi ini pada bulan April 2018, Provinsi Kalteng berada di urutan keenam tertinggi se-Indonesia.
Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya mengatakan Apabila suatu daerah terus menerus mengalami inflasi maka akan membuat semakin tingginya pengeluaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Pendapatan relatif stabil tapi pengeluaran semakin tinggi. Alhasil, inflasi ini membuat masyarakat merasa lebih berat untuk memenuhi kebutuhan sendiri," kata Hanif.
Berita Terkait
PLN UID Kalselteng luncurkan ManBill University tingkatkan "customer experience"
Sabtu, 4 Mei 2024 17:29 Wib
Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH
Sabtu, 4 Mei 2024 16:50 Wib
Puluhan pembalap ikuti Kejurnas Grasstrack Region IV Kalimantan di Gumas
Sabtu, 4 Mei 2024 16:14 Wib
DPRD Katingan sampaikan 12 rekomendasi terhadap LKPJ Bupati
Sabtu, 4 Mei 2024 16:08 Wib
KPU Katingan tetapkan perolehan kursi dan 25 caleg DPRD
Sabtu, 4 Mei 2024 16:01 Wib
Pemerintah diminta petakan potensi dampak gelombang panas
Sabtu, 4 Mei 2024 15:09 Wib
Indonesia berpeluang tembus final Piala Uber 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 15:08 Wib
Uji coba kereta otonom tanpa rel pada Juli di IKN
Sabtu, 4 Mei 2024 15:06 Wib