Catatan Bupati Gumas untuk perbaikan Pilkada ke depannya

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) - Bupati Gumas Arton S Dohong menilai penyelenggaraan pilkada secara umum sudah bagus, namun masih ada beberapa yang perlu diperhatikan dan menjadi catatan perbaikan ke depannya, seperti masih banyak yang memiliki nama ganda, masih banyak Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak ditemui di tempat tinggalnya, dan turunnya angka partisipasi masyarakat.

"Jauh dari yang kita harapkan. Ke depan, ini akan menjadi pemikiran kita, dimana dalam penyelenggaraan pemilihan legislatif dan presiden 2019, mulai pendataan pemilih hingga penyelenggaraannya harus semakin baik," katanya kepada awak media di ruang kerjanya, Kamis (28/6/18).

Ia mengakui, memang ada laporan terkait temuan dugaan pelanggaran berupa praktik politik uang dalam penyelenggaraan pilkada. Namun itu semua diserahkan kepada sentra gakkumdu yakni Panwas, Kepolisian dan Kejaksaan. Sebagai pemerintah, menuntut profesionalisme dan proporsional dalam menyelesaikan temuan itu.

"Kita minta kepada sentra gakkumdu untuk bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing dalam menyelesaikan dugaan pelanggaran tersebut, agar tidak menimbulkan masalah baru," ungkapnya.

Berkaitan dengan peluang dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU), dengan adanya temuan dugaan pelanggaran tersebut, Arton menegaskan, peluangnya ada, karena memang sudah dituangkan dalam aturan. Hanya saja, harus memenuhi unsur pelanggaran.

"Kalau ada pelanggaran dan telah memenuhi persyaratan, pada prinsipnya Pemkab Gumas siap menyiapkan dana untuk pelaksanaan PSU. Sekarang ini tergantung keputusan sentra gakkumdu," tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil sistem penghitungan (Situng) cepat KPU RI, Paslon nomor urut 1 Rony Karlos - Gaya meraih 12.787 suara (22,98 persen), nomor urut 2 Lohing Simon - Suprapto Sungan 20.383 suara (36,63 persen), dan Paslon Nomor urut 3 Jaya Samaya Monong - Efrensia LP Umbing dengan 22.482 suara (40,40 persen).